Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soetjipto Nagaria: Summarecon Sukses Berkat Komitmen dan Fokus

Kompas.com - 03/09/2010, 14:07 WIB

Kalau misalnya, jenis usaha yang sama sudah ada dua atau tiga di mal, kami akan hentikan jenis usaha serupa. Tapi kalau masih bisa sampai empat atau lima jenis usaha yang sama, ya kami tetap terima. Kami tak mau ada banyak telur, tapi akhirnya semua rugi dan saling mematikan.

Kami selalu memperhatikan penyewa, bagaimana kami bisa menciptakan keramaian di mal sehingga banyak orang datang. Kami adakan pertunjukan musik sehingga orang ramai datang ke mal. Jadi penyewa percaya pada Summarecon.

Kalau mereka menyewa gerai di mal, kami tidak bikin mereka jadi mati. Ketika mereka untung, kami tidak menaikkan ongkos sewa semau-maunya, tetapi sewajarnya sehingga orang yakin bisa make money jika buka gerai di mal ini. Kita hidup di dunia ini harus win-win. Masak hanya kami yang dapat untung, penyewa yang buntung? Kalau demikian, siapa yang mau?

Mungkin saya rasa, dengan dasar kebijakan seperti inilah, para penyewa percaya pada Summarecon.

Pak Soetjipto pernah mengatakan bahwa suatu hari kawasan Serpong akan menyatu. Antara wilayah pengembang satu dengan lainnya akan saling melengkapi. Bagaimana Pak Tjip melihat wajah Serpong? Menurut saya, wajah Serpong semakin bagus. Anda lihat saat ini di Serpong dan sekitarnya, ada proyek pengembang besar di Indonesia. Ada BSD City, Summarecon, Alam Sutera, Paramount, Lippo Village, dan Modernland. Banyak pengembang besar berkumpul di sana.

Serpong dari tahun ke tahun makin maju, terutama dua tahun terakhir ini, properti mengalami booming. Setelah pemerintah menurunkan bunga KPR, kondisi properti semakin baik. Efeknya bagus sekali. Apalagi pertumbuhan ekonomi Indonesia makin bagus, sekitar 6 persen. Ini terlihat dari maraknya penjualan rumah dan ramainya mal.

Apalagi sekarang ada Universitas Multimedia Nusantara atau UMN milik Grup Kompas Gramedia di Serpong. Kami jual lahan dengan harga relatif murah, dan Kompas membangun kampus. Dampaknya bagus bagi penjualan rumah di Serpong. Ini win-win dan sinergi.

Saya berpendapat, dengan berkumpulnya pengembang besar di Serpong, akan menghidupkan kawasan ini. Saya kasih contoh, dulu di Pintu Kecil, toko tekstil ngumpul di sana. Ternyata orang yang datang makin ramai. Memang ada juga yang bangkrut, tapi yang make money lebih banyak. Itulah dunia usaha.

Dan pendapat saya, Serpong adalah kawasan properti terbagus di Jabodetabek. Antara satu pengembang dan pengembang lainnya di Serpong melakukan sinergi dan saling melengkapi. Lama-lama secara alamiah kawasan ini akan menyambung jadi satu. Rencana pemerintah membangun akses jalan juga sudah ada. Jadi Serpong lama kelamaan akan menyambung menjadi satu wilayah yang tertata rapi. Ada proyek baru Summarecon di Kelapa Gading? Kami baru saja menjual Grand Orchard, sambungan kawasan Kelapa Gading. Banyak orang pikir Grand Orchard terpisah, tapi sebetulnya masih menyambung. Luasnya sekitar 50 hektar. Di sana ada kluster Royal Orchard, di mana orang bisa membeli kavling dari 300 m2 sampai 1.000 m2, dan membangun sendiri. Jumlahna 300 kavling. Sedangkan di kluster lainnya, Ebony dan Clover, kami menjual produk rumah seluruhnya 600 unit.

Selain itu, kami juga sedang membangun gedung perkantoran yang diberi nama Menara Satu setinggi 11 lantai di Kelapa Gading. Rencananya BCA akan mengambil 6.000 m2 untuk regional office di wilayah Jakarta Utara-Timur. Di Kelapa Gading saja, jumlah kantor cabang BCA ada tujuh sampai delapan. Dan asal Anda tahu, sejak dulu, Kelapa Gading terkenal dengan jumlah angka deposito tertinggi di seluruh Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com