Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soetjipto Nagaria: Summarecon Sukses Berkat Komitmen dan Fokus

Kompas.com - 03/09/2010, 14:07 WIB

Setelah itu, kami akan membangun apartemen di tiga sampai empat lokasi di Kelapa Gading. Salah satu di antaranya konsepnya mix-used development, di bawah apartemen, ada kawasan komersial.

Ada rencana Summarecon melakukan ekspansi ke luar Jabodetabek? Di daerah, kami sudah punya rencana tapi belum final. Karena itu belum bisa saya sebutkan sekarang. Tapi sudah ada rencana ke arah sana.

Kami juga mulai mengakuisisi proyek properti lain, misalnya proyek yang tersendat-sendat, kami ambil alih.

Apakah Summarecon juga akan bermain di lahan di bawah 100 hektar? Kalau kita main properti, pasti arahnya ke sana juga. Zaman dulu tanah masih luas. Tapi sekarang, polanya sudah berbeda.

Summarecon akan masuk ke lahan-lahan 50 hektar sampai 100 hektar. Kami sadar bahwa luas lahan tidak lagi seperti dulu, bisa dapat ratusan hektar sekaligus. Dan polanya bisa saja kerja sama atau kami beli tanahnya.

Saat ini dua putra Pak Soetjipto Nagaria, yaitu Herman dan Sugianto ikut terlibat dalam bisnis properti Summarecon. Apakah Pak Tjip tetap mempercayakan bisnis ini pada profesional? Jumlah profesional di Summarecon banyak. Peranan keluarga Nagaria saat ini masih cukup kuat, tapi tidak seperti dulu lagi. Ketika saya memulai bisnis ini, tentu peran keluarga sangat kuat. Saya turun tangan sendiri memimpin Summarecon. Sekarang jumlah profesional sudah banyak yang bisa mengurus Summarecon.

Herman mengurus properti, sedangkan Sugianto mengurus mal, urusan dengan para penyewa. Tapi CEO tetap profesional.

Ada rencana Summarecon melakukan diversifikasi usaha, selain properti? Sampai saat ini kami rasa kami tetap fokus ke bisnis properti. Apa yang kami lakukan terkait dengan bisnis properti. Jadi kalau Anda tanya apa kiatnya sehingga calon pembeli antre panjang? Saya rasa kami tidak terlalu macam-macam. Kami melakukan hal yang dasar, yaitu kami fokus pada bisnis properti. Dengan fokus pada bisnis properti, hasilnya bisa lebih baik. Otak kita kan satu, kalau diversifikasi usaha, nanti malah nggak terpegang.

Jadi Summarecon bisa seperti sekarang ini karena kami punya komitmen pada konsumen, selalu memperhatikan konsumen, dan fokus pada usaha properti. Semua hal yang dasar, bukan hal yang besar, akan tetapi jika dilakukan dengan benar, hasilnya akan besar.

Kelapa Gading seringkali menjadi korban banjir. Banyak rumah dan tempat usaha yang terendam banjir. Tapi mengapa Kelapa Gading tetap ramai dan masih dicari konsumen? Sejak Banjir Kanal Timur atau BKT berfungsi, Kelapa Gading sudah mulai aman dari banjir. Tapi kalau 100 persen bebas dari banjir, tidak juga lah. Singapura saja, yang sistem drainasenya sudah baik, tetap kebanjiran. PM Singapura tak bisa menjamin Singapura aman dari banjir. Apalagi dalam kondisi cuaca yang berubah-ubah seperti saat ini.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com