Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soetjipto Nagaria: Summarecon Sukses Berkat Komitmen dan Fokus

Kompas.com - 03/09/2010, 14:07 WIB

Di samping itu, perusahaan ini bisa berkembang karena kultur perusahaan yang baik. Perusahaan tak bisa maju jika kultur perusahaan kurang baik. Jadi mesti sinkron.

Untuk mencapai target, kami mencari panutan yang bisa dicontoh. Antara lain grup perusahaan Mirvac dari Australia, dan Sun Hung Kai dari Hong Kong. Dua pengembang properti ini setiap kali me-launching produk baru, banyak yang antre. Kami belajar dari mereka sejak 10-20 tahun lalu.

Bahkan dalam situasi ekonomi yang tidak terlalu bagus pun, produk mereka di area yang sama tetap dapat dijual dengan mudah, malah dengan harga relatif tinggi.

Kami juga berusaha bagaimana agar produk yang dijual, juga antre dibeli. Bagaimana caranya? Kami mesti tanya mereka. Setelah belajar, kami paham kiatnya, dan hasilnya ya seperti sekarang ini. Ternyata Summarecon bisa seperti Mirvac dan Sun Hung Kai.

Di Pefindo (Pemeringkat Efek Indonesia), rating Summarecon A. Pefindo adalah lembaga resmi yang mengontrol dan menilai semua perusahaan yang akan menerbitkan obligasi. Summarecon adalah satu-satunya perusahaan properti di Indonesia yang mendapat rating A. Sebelumnya kami A-, sekarang kami bisa naik jadi A.

Tentu saja kami bangga dengan penilaian Pefindo ini. Summarecon bisa mencapai rating ini karena manajemen keuangan yang tertib. Kalau perusahaan utangnya segunung, tentu tak seimbang. Kalau ada apa-apa, daya tahan kurang. Jika misalnya perusahaan banyak utang, lalu penjualan mandeg, perusahaan pasti langsung hancur. Jadi pemberian rating ini tidak sembarangan.

Kami konsisten, termasuk dalam soal mutu. Jika ada kontraktor kami membangun rumah dan setelah rumah diserahkan ke pembeli, tak ada komplain. Kontraktor kami menuju zero complaint. Tidak mudah mendapatkan ini, tapi kami usahakan dengan cara memberi insentif kepada kontraktor.

Kalau Anda tanya mengapa banyak pembeli yang rela antre untuk membeli produk Summarecon, tentu bukan semata-mata karena iklan di koran. Pembeli sekarang sudah lihai-lihai. Mereka mencari tahu kredibilitas pengembang lebih dahulu, baru memutuskan membeli.

Kultur perusahaan seperti apa yang dikembangkan? Aspeknya cukup luas. Dari tingkat pimpinan, manajemen sampai staf dan pegawai harus mengikuti aturan berlaku. Bawahan harus melakukan apa yang disampaikan pimpinan, dan pimpinan harus mampu melaksanakan teori-teori manajemen. Continuous changing. Semua butuh improvement. Dan ini tak bisa dengan hanya bicara, tanpa pelaksanaan. Omong sih gampang, tapi bagaimana untuk mencapai target?

Ribuan karyawan Summarecon melangkah dengan satu irama. Mereka diberi frame, diminta ikut seminar-seminar, dan diajak ke kota lain dan melihat perusahaan lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com