Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BSD Bangun Eco-building Sampai Jalur Sepeda

Kompas.com - 26/04/2010, 12:34 WIB

Saat ini produk eco-property makin diminati konsumen. Apakah BSD sudah membangun produk-produk eco-property dalam arti tidak sekadar bernuansa hijau, tapi betul-betul menerapkan prinsipnya?
Arah BSD memang ke sana, menganut dan mengikuti konsep green property, eco-property. Kami melakukan beberapa langkah untuk mewujudkan konsep green ini. Pertama, kami membangun kawasan ini dengan menghadirkan banyak pepohonan sehingga membuat BSD makin teduh.

Kedua, pemerintah sendiri, melalui Green Council Board, mengarahkan kita pada pembangunan eco-property. Nan memang pembangunan di BSD arahnya ke sana, mengacu pada panduan dari Green Council agar BSD mendapat sertifikat eco-property.

Kami mewujudkan prinsip eco-property ini pada kawasan komersial dan residensial. Pertama, di atas kawasan komersial seluas 25 ha, BSD akan membangun Office Park. Di sini akan dibangun 10 gedung, yang ketinggiannya tidak lebih dari lima lantai. Kami akan membangun kawasan ini dalam waktu 5-10 tahun. Tahun ini, kami menyiapkan desain satu gedung. Dengan maksimum lima lantai dan di area 25 ha, Anda dapat bayangkan betapa rendahnya kepadatannya.

Di kawasan Office Park, kami akan menanam banyak pepohonan dan menyediakan ruang terbuka hijau. Gedungnya sendiri didesain sesuai dengan kriteria Green Council. Listrik dihemat, air dihemat, sebagian dengan daur ulang. Dan yang harus dicatat, kami tidak mengambil air dari dalam tanah. Kami tak mau merusak struktur air. Kawasan ini kami namakan Green Office Park di kawasan barat, pengembangan tahap II BSD.

Kami juga sedang mencari arsitek luar untuk mengembangkan 50 hektar di lokasi CBD. Sebagian gedung menjadi aset perusahaan, sebagian lagi kami jual.  Jadi kawasan komersial BSD tahap dua seluruhnya 75 hektar. Di sini selain gedung perkantoran, juga ada tempat usaha, restoran, hotel, entertainment center.

Kami juga mengembangkan kawasan residensial dengan konsep green. Kami mengacu pada panduan Green Council Indonesia. Kami menggunakan bahan material yang sesuai dengan prinsip eco-property. Rumah yang dibangun harus hemat enerfi, listrik dan air. Kami namakan kawasan ini Elago. Di lahan seluas 40 hektar, kami akan bangun 600 munit sampai 800 unit rumah. Kepadatan direndahkan. Dan kami buat kawasan ini rindang dengan pepohonan.

BSD punya pembibitan pohon trembesi di lahan puluhan hektar. Lima tahun lagi, BSD akan semakin rindang dengan pepohonan.

Saat ini, di Alam Sutera segera dibuka Living World. Lalu di Summarecon Serpong, akan dibangun SMS tahap II. Di BSD, sudah ada pusat hiburan Teras Kota. Ada rencana BSD membangun pusat gaya hidup dan hiburan baru?

Kami sedang merencanaan membangun mal gaya hidup di atas lahan seluas 10 hektar. Tempat ini melayani office di sekitarnya, menjadi meeting point, belanja dan hiburan keluarga. Tahap pertama, kami membangun mal seluas 60.000 meter persegi dulu, setelah itu sampai tiga tahap kita bangun mal ini. Konsepnya setengah ruang terbuka dan setengah lainnya indoor.

Anda lihat pertumbuhan kawasan Serpong dari jumlah penduduk. Terus meningkat. Serpong makin mudah dijangkau dengan terbukanya akses jalan tol W1 dari Puri Indah-Alam Sutera, yang kemudian menembus ke BSD. Lalu BSD juga mudah dicapai dari dari selatan, lewat jalan tol JORR 1, TB Simatupang-Pondok Indah-Bintaro-BSD.

Kami melihat ini bukan persaingan, tapi saling melengkapi. Pembangunan kawasan komersial di BSD untuk mengantisipasi pertumbuhan ekonomi setempat. Akses ke Serpong sangat mudah. Ini bagian dari pertumbuhan kota mandiri.

Dan saya kira, warga BSD juga membutuhkan pusat gaya hidup yang dapat dinikmati keluarga. Selama ini sebagian dari mereka masih mencari hiburan di Jakarta, ke PIM atau PS. Kami harapkan ke depan, warga BSD menikmati hiburan keluarga di BSD dan sekitarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com