Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun 2017, Harga Properti Singapura Diperkirakan Merosot 11 Persen

Kompas.com - 27/07/2016, 12:02 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Tak hanya Indonesia yang tengah melambat, melainkan juga pasar properti Singapura. Faktornya pun hampir sama, yakni terpengaruh lesunya ekonomi global.

Salah satu pengembang swasta terbesar di Singapura Far East Organizations (FEO) mengakui hal itu dan telah mempersiapkan strategi-strategi khusus.

Satu di antaranya adalah mengerem pengembangan proyek baru, dan menyelesaikan proyek yang sudah berjalan.

"Saya rasa kami akan mengurangi jumlah pembangunan kami untuk sementara waktu dan menyelesaikan proyek yang sedang dibangun sekarang," ujar Executive Director Property Sales Business Group & Corporate Affairs FEO Augustine Tan, di Singapura, Selasa (26/7/2016).

Kondisi ini, lanjut Tan akan berdampak langsung pada jatuhnya harga jual. Namun, dia masih bersyukur Singapura memiliki kebijakan suku bunga sangat kecil sehingga masih akan membuat nilai properti tetap tinggi.

"Jika dibandingkan dengan Australia dan Hongkong yang pajak dan harganya lebih besar maka pasar properti kami masih atraktif terutama dengan bunga 15 persen bagi pembeli asing. Saya rasa itu cukup bersahabat," jelas dia.

KOMPAS.com/FIRA ABDURACHMAN Suasana Merlion Park yang selalu ramai di Singapura.
Meski begitu, Tan tidak bisa memperkirakan kapan pasar properti di Singapura bisa meningkat. Sebaliknya, dia malah memprediksi pada 2017 nanti akan jauh lebih buruk dari tahun ini karena harga jual properti akan jatuh.

"Pada 2013 silam harga sudah jatuh 9,5 persen dan tahun depan bisa sekitar dua digit menjadi 10 sampai 11 persen," tambahnya.

Oleh sebab itu, Tan mengaku belum akan membangun proyek baru dan hanya sekadar melanjutkan dan meluncurkan proyek yang memang sudah lama dilansir.

Adapun beberapa proyek yang sedang dan akan dimulai pembangunannya oleh FEO tahun ini adalah Smal Office Home Office (SOHO) The Scotts Tower (TST) dan area perkantoran Woods Square.

TST berdiri setinggi 31 lantai dan memiliki total 231 unit terdiri dari 128 unit SOHO satu kamar tidur, 80 unit SOHO dua kamar tidur, 20 unit SOHO tiga kamar tidur, dan 3 penthouse atau griya tawang.

KOMPAS.com/SRI NOVIYANTI Suasana di kawasan Merlion Park, Singapura.
Sedangkan Woods Square adalah proyek yang dibangun di atas lahan sebesar 30 hektar dengan waktu kepemilikan hingga 99 tahun sesuai peraturan Pemerintah Singapura. Terdapat dua menara perkantoran dan dua menara small office loft office (SOLO) di atasnya.

FEO yang sudah ada sejak tahun 1950 ini memiliki 19 properti di Singapura mulai dari residensial, komersial berupa ritel, kantor, dan fasilitas kesehatan, serta perhotelan, industri pabrik dan pergudangan, dan restoran.

Salah satu anak usaha FEO yang bergerak di bidang perhotelan dan apartemen, yakni Far East Hosipitality Trust secara total memiliki 2.829 kamar hotel dan unit apartemen serta total aset mencapai 2,44 miliar dollar Singapura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com