KOMPAS.com - Penambahan menara baru untuk cakrawala China adalah Shanghai Tower setinggi 632 meter dan terdiri dari 128 lantai yang dirancang oleh Gensler.
Shanghai Tower merupakan menara tertinggi kedua di dunia, tetapi bersaing ketat dengan menara lainnya di China Utara yakni Tianjin 117 yang mengangkasa 596.5 meter.
Proyek ini dimulai pada bulan November 2008 dan hanya soal waktu untuk diselesaikan dengan biaya sekitar 1,5 miliar poundsterling atau Rp 31 triliun.
Melalui pembangunan ini, Gensler seolah ingin membuat rekam jejak tentang laju perubahan di daerah ini.
"Desain tradisional Jin Mao Tower (yang dirancang oleh SOM dan selesai pada tahun 1999) merupakan masa lalu kita, Shanghai World Financial Centre (oleh KPF, selesai 2008) merupakan saat ini, tapi Shanghai Tower merupakan masa depan China yang tak terbatas," ujar pimpinan Gensler Xia Juni.
Pemerintah China juga telah menyatakan bahwa bangunan ini sebagai 'simbol dari bangsa yang masa depannya penuh dengan kesempatan tak terbatas'.
Melalui pembangunan Shanghai Tower, Gensler berambisi untuk membuat jalan vertikal. Dalam hal transportasi, misalnya, menara ini memiliki perjalanan lift tertinggi dan tercepat dengan catatan 40 meter per jam sampai ujung ketinggian penuh menara.
Ini berarti, untuk ketinggian 580 meter dapat dicapai dalam 32 detik. Lift ini berjalan sekitar empat kali lebih cepat dari lalu lintas jam sibuk.