Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya Indonesia, Harga Rumah di Australia Juga Melonjak

Kompas.com - 13/03/2015, 15:28 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Tak hanya di Indonesia harga rumah mengalami lonjakan tajam sehingga tak terbeli kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), kondisi serupa juga terjadi di Australia.

Menurut Biro Statistik Australia (ABS), sepanjang 2014 terjadi peningkatan harga rumah sebesar 6,8 persen secara tahunan 2013-2014 atau 1,9 persen per kuartal di delapan kota besar.

Sydney mencatat pertumbuhan tertinggi yakni 12,1 persen. Menyusul di posisi berikutnya Brisbane 5,3 persen, Melbourne 4,5 persen, dan Adelaide 2,5 persen. Kenaikan harga rumah juga terjadi di Hobart sebesar 2,2 persen, Canberra 1,7 persen, Perth 1,2 persen, dan Darwin 0,8 persen.

Negara bagian New South Wales dengan ibu kota Sydney, hingga kini merupakan daerah dengan harga rumah paling mahal di negeri Tony Abbott tersebut. Harga rumah rerata mencapai 591.962 dollar AS atau sekitar 33 persen di atas rerata harga rumah nasional senilai 448.313 dollar AS.

Lonjakan harga di delapan kota besar tersebut, dianggap kritikus sudah melebihi batas (overvalued). Untungnya, pertumbuhan harga ini diimbangi peningkatan permintaan. ABS mencatat, tahun lalu permintaan mengalami perubahan 4,0 persen menjadi 44.912 unit rumah terjual.

Sementara komitmen pembiayaan untuk rumah yang ditempati pemilik tumbuh 4,3 persen menjadi 53.920 unit dengan kenaikan harga 19,4 persen sebesar 14.053 dollar AS.

Namun demikian, kondisi aktual ini dinilai beberapa pengamat agak mengejutkan. Pasalnya, ekonomi Australia tumbuh moderat hanya 2,7 persen, meski lebih baik dari tahun 2013 yang mencapai 2,5 persen.

Dua faktor ini mungkin dapat menjelaskan mengapa lonjakan harga rumah juga terjadi di Australia. Pertama, suku bunga berada pada level terendah 2,25 persen setelah Bank Sentral Australia memangkasnya 25 basis poin pada Februari 2015.

Kedua, tumbuhnya pembelian rumah oleh investor asing, khususnya Tiongkok yang terus mencari properti dengan potensi tinggi. Jumlah pembelian properti oleh orang asing ini semakin meningkat tajam dalam kurun tiga tahun terakhir.

Pada 2012-2013 saja tercatat 11.668 pembelian properti asing dengan nilai 115,2 juta dollar AS. Jumlah ini melonjak 19 persen pada tahun sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau