Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Summarecon Bogor, Proyek Rp 20 Triliun dan Pertaruhan di Tengah Pandemi

Kompas.com - 29/09/2020, 22:45 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah Kelapa Gading, Serpong, Bekasi, Karawang, Bandung, dan Makassar, PT Summarecon Agung Tbk mulai merealisasikan rencana besarnya dengan merambah kawasan Bogor.

Bersama Honda Imora Group, mereka mengembangkan proyek bertajuk Summarecon Bogor yang akan dilansir secara resmi pada 17 Oktober 2020 mendatang. 

Di atas lahan seluas 500 hektar, pengembang yang dirintis Soetjipto Nagaria lebih dari empat dekade tersebut membenamkan investasi Rp 20 triliun.

Angka yang tak sedikit mengingat lokasi Summarecon berada di kawasan yang sudah "jadi" yakni Sukaraja dengan akses Gerbang Tol (GT) Bogor Selatan Tol Jagorawi. 

Selain itu, proyek ini juga diapit dua lapangan golf 63 holes dengan luas sekitar 210 hektar dan sudah berdiri cottage serta hotel bintang lima Royal Tulip Golf Resort Gunung Geulis. 

Untuk mengembangkan infrastruktur dasar dan pengadaan lahan saja, mereka menghabiskan Rp 1 triliun.

Baca juga: Melalui Mozart, Summarecon Bidik Rp 100 Miliar

Sebagaimana dikatakan Direktur PT Summarecon Agung Tbk Herman Nagaria, Summarecon Bogor adalah Pondok Indah-nya Bogor.

"Tak hanya menawarkan hunian, melainkan juga kenyamanan, kualitas lingkungan, dan prestis. Kami mengembangkan konsep kota mandiri yang ideal untuk first home family," tutur Herman, Selasa (29/9/2020).

Sebagai awal pengembangan, Summarecon menawarkan 600 unit yang mencakup tiga klaster yakni The Mahogany Residence, The Agathis Golf Residence, dan The Mahogany Island.

Direktur PT Summarecon Agung Tbk Sharif Benjamin merinci, The Mahogany Residences meliputi 321 unit dengan tahap pertama yang dipasarkan 114 unit. Harganya dipatok sekitar Rp 1,35 miliar hingga Rp 2,1 miliar.

Kemudian The Agathis Golf Residence dikembangkan 198 unit dengan patokan harga Rp 2,9 miliar hingga Rp 4,9 miliar.

Tujuh unit di The Agathis dengan harga Rp 4,9 miliar akan dipasarkan dengan sistem lelang.

Selanjutnya, klaster The Mahogany Island yang merupakan kavling berukuran sekitar 10x20 meter persegi dengan harga Rp 1,4 miliar sebanyak 79 unit.

“Karena merupakan pengembangan skala kota, hunian dan fasilitas penunjangnya seperti tempat usaha, komersial, pendidikan, kesehatan, dan hiburan akan saling terintegrasi," kata Benjamin.

Menyoal peluang terserap pasar

Lantas, mengapa duet ini berani merilis proyek yang sudah direncanakan sejak 10 tahun lalu, pada saat Pandemi Covid-19 dan kondisi ekonomi di ambang resesi?

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau