Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER PROPERTI] Masyarakat Tolak Pembangunan Infrastruktur Pulau Rinca

Kompas.com - 17/09/2020, 11:30 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah mengembangkan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Salah satu kawasan yang akan mengalami perubahan desain secara signifikan adalah Pulau Rinca Taman Nasional Komodo di Kabupaten Manggarai Barat.

Pulau ini bakal disulap menjadi destinasi wisata premium dengan pendekatan konsep geopark atau populer disebut "Jurassic Park"

Meski begitu, pembangunan sarana prasarana ini tak berlangsung mulus, justru menuai kecaman dari masyarakat setempat.

Salah satunya dari Forum Masyarakat Peduli dan Penyelamat Pariwisata (Formapp) Manggarai Barat.

Forum ini menolak pembangunan sarana dan prasarana geopark di kawasan Loh Buaya, Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo.

Artikel tersebut menjadi terpopuler di kanal Properti Kompas.com, Kamis (17/9/2020).

Selengkapnya terkait tuntutan dan penolakan tersebut bisa Anda akses di sini Rencana Pemerintah Menyulap Pulau Rinca Jadi Jurassic Park Tuai Kecaman

Komisi V DPR RI telah menyetujui anggaran untuk pengadaan lahan dalam pembangunan infrastruktur Kementerian PUPR sebesar Rp 21 triliun dari total pagu anggaran 2021 senilai Rp 149,81 triliun.

Maka dari itu, Kementerian PUPR mendorong Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI) terus meningkatkan profesionalitas para anggota dan inovasi untuk mengurai hambatan pengadaan lahan proyek infrastruktur.

Selama ini, salah satu tantangan yang kerap terjadi dalam pembangunan infrastruktur adalah proses pengadaan lahan dalam pekerjaan konstruksi.

Selanjutnya bisa Anda baca di sini Dapat Rp 21 Triliun Pengadaan Lahan, Kementerian PUPR Minta MAPPI Profesional

Alibaba Group Holding Limited secara resmi membuka Pabrik Digital Xunxi (Xunxi), di Hangzhou, China, Rabu (16/9/2020).

Pabrik tersebut dilengkapi infrastruktur Internet of Things (IoT) Alibaba Cloud dan menawarkan rantai pasokan manufaktur terdigitalisasi dari hulu ke hilir.

CEO of Xunxi Digital Technology Company Alibaba Group Alain Wu menuturkan, data menjadi hal utama dalam manufaktur baru yang memengaruhi perolehan peluang dari pergeseran preferensi konsumen.

Lantas, keuntungan apa yang didapatkan para pelaku bisnis mikro dengan pembangunan Pabrik Digital Xunxi ini?

Temukan jawabannya melalui tautan ini Tawarkan Rantai Pasokan dari Hulu ke Hilir, Alibaba Buka Pabrik Digital

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com