Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Sebut Lokasi "Food Estate" Berada di Lahan Aluvial

Kompas.com - 24/06/2020, 20:45 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah terus menyiapkan rencana pengembangan food estate atau wilayah yang ditetapkan sebagai lumbung pangan baru di Indonesia.

Guna mendukung rencana tersebut, pemerintah menyiapkan lahan yang merupakan eks-Pengembangan Lahan Gambut (PLG) Sejuta Hektar di Kalimantan Tengah (Kalteng).

Meski demikian, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, tanah yang digunakan sebagai lokasi pengembangan food estate merupakan tanah aluvial dan bukan lahan gambut.

Sebelumnya, ada dua lokasi alternatif lain yang akan digunakan sebagai tempat pengembangan food estate, yakni Sumatera Selatan dan Merauke.

Pada akhirnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan lokasi lumbung pangan baru berada di Kalimantan Tengah.

"Tadinya ada tiga lokasi alternatif, di Sumatera Selatan, Merauke, dan Kalimantan Tengah," ucap Basuki saat Rapat Kerja bersama DPR RI, Rabu (24/6/2020).

Baca juga: Food Estate 165.000 Hektar Eks Lahan Gambut Siap Berproduksi Tahun 2022

Dia menambahkan, lokasi tepatnya berada di pinggir Sungai Barito. Di kawasan tersebut, potensi wilayah yang bisa dikembangkan seluas 295.500 hektar.

Akan tetapi, lahan yang sudah dicetak menjadi sawah dan telah memiliki jaringan irigasi seluas 165.000 hektar.

"Jadi di sana ada 165.000 hektar yang eks kawasan gambut PLG berupa aluvial," tutur Basuki.

Dari jumlah tersebut, tanah yang sudah diolah oleh petani setiap tahunnya atau lahan yang sudah fungsional seluas 85.500 hektar.

Kemudian dari luas lahan fungsional, tanah yang dipelihara setiap tahun secara reguuler seluas 57.000 hektar. Sementara sisanya yakni 28.300 hektar memiliki jaringan irigasi yang baik.

"Kondisi irigasi yang baik 28.300 hektar. Sehingga kami ingin mengintensifkan sebanyak yang 57.200 hektar ini," kata dia.

Selain itu, masih ada lahan seluas 79.500 hektar yang masih berupa semak belukar. Oleh karena itu, diperlukan pembersihan atau land clearing.

Sebelunya diberitakan, pengerjaan lahan food estate mulai dilakukan pada tahun 2020. Dengan demikian, pada tahun 2022 mendatang, produksi pangan di lahan tersebut bisa dioptimalkan.

Baca juga: Food Estate dan Kilas Balik Proyek Lahan Gambut Sejuta Hektar

Proyek ini merupakan bagian dari Program Strategis Nasional (PSN) Tahun 2020 hingga 2024 atau prioritas kedua setelah pengembangan lima Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo dan Manado-Likupang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Was-was soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Was-was soal Kepastian Tanah

Berita
Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Tips
5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

Tips
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Berita
Kuartal I-2024, Laba Bersih Ingria Meroket 341 Persen

Kuartal I-2024, Laba Bersih Ingria Meroket 341 Persen

Berita
Selama Kuartal I-2024, KAI Angkut 15,7 Juta Ton Barang

Selama Kuartal I-2024, KAI Angkut 15,7 Juta Ton Barang

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com