Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lombok Rawan Gempa, Bagaimana Rumah Sebaiknya Dibangun?

Kompas.com - 11/08/2018, 17:00 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebagian besar korban meninggal dalam bencana gempa bumi akibat tertimpa bangunan yang roboh.

Untuk itu pembangunan di daerah rawan seperti Lombok, perlu mematuhi standar bangunan tahan gempa.

Kondisi wilayah Lombok

Pulau Lombok dianggap sebagai salah satu bagian seismik paling aktif di Indonesia. Menurut Didi S. Agustawaijaya, ahli geologi dan dosen Universitas Mataram, menyebutkan, wilayah Lombok diapit oleh dua sumber gempa yakni di bagian utara dan selatan pulau.

Di bagian selatan ada subduction mega-thrust, kemudian di utara ada back arc-thrust atau sesar naik busur belakang. Busur belakang inilah yang jaraknya paling dekat dengan Lombok.

Baca juga: Rumah di Lombok Bakal Dirancang Tahan Gempa

Bahkan guncangan yang terasa sangat kuat karena pusat gempa berada dekat dan dangkal, sehingga menyebabkan kerusakan besar.

“Biasanya periodenya lima tahunan yang besar. Sehingga ketika ada rentetan gempa ya itu konsekuensi dari sebuah kondisi tektonik di Pulau Lombok yang rawan gempa,” tutur Didi.

Data gempa juga menunjukkan, setidaknya ada 309 gempa bumi yang terjadi di sekitar Pulau Lombok selama tahun 1973 hingga 2017.

Selain itu, secara geologi, di Lombok juga ada daerah gunung berapi yaitu Gunung Rinjani. Batuannya terdiri dari batuan berumur relatif muda. Batuan ini belum kompak sehingga mudah lepas.

Karena wilayahnya yang rawan, bangunan khususnya rumah harus mengikuti standar yang ada. Didi mengatakan, Kementerian PUPR sebenarnya sudah memiliki pedoman khusus yang mengatur pembangunan rumah sesuai standar.

---http://puskim.pu.go.id ---
Bagaimana rumah penduduk sebaiknya dibangun?

Menurut arsitek Sumantri Yuli Prastowo, rumah penduduk sebaiknya menggunakan tumpuan sendi.

“Rata-rata bangunan penduduk, kalau terkait gempa, maka bangunan yang paling aman adalah bangunan struktur sendi,” tutur Sumantri.

Menurut Sumantri, struktur bangunan dibedakan menjadi tiga. Pertama adalah struktur atau tumpuan jepit. Tumpuan ini sering digunakan dalam bangunan beton.

Baca juga: Panduan Membangun Rumah Tahan Gempa

Kedua adalah tumpuan sendi. Tumpuan ini mampu menahan gaya vertikal dan horizontal, sehingga cocok digunakan untuk bangunan di daerah rawan gempa.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau