Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kiat Membangun Gedung Tahan Gempa

Kompas.com - 08/08/2018, 22:43 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Gempa bumi dapat terjadi di mana saja di seluruh dunia. Seperti baru-baru ini gempa bermagnitudo 7 mengguncang Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, dan daerah sekitarnya pada Minggu (5/8/2018).

Sebagaimana dipublikasikan Kompas.com, Selasa (7/8/2018), seorang ahli geofisika dari Amerika Serikat, Paul Caruso, mengatakan, gempa besar yang mengguncang Lombok disebabkan oleh tabrakan dua lempeng tektonik.

Menurut dia, Indonesia dikelilingi oleh Cincin Api Pasifik atau poros yang berpotensi bencana sehingga rawan terjadi gempa bumi.

Maka dari itu, kita wajib mengantisipasi risiko akibat gempa. Salah satunya dengan membuat bangunan yang tahan gempa untuk meminimalisasi kerusakan dan melindungi orang-orang yang berada di dalamnya.

Baca juga: Melihat Kembali Rumah Tradisional Ramah Alam dan Relatif Tahan Gempa

Ada sejumlah kriteria untuk merancang bangunan tahan gempa. Seperti diansir Safetymanagement.eku.edu, berikut ini beberapa tips yang harus dipertimbangkan untuk membuat struktur bangunan tahan gempa:

Kekakuan dan kekuatan

Saat mendesain bangunan tahan gempa, para pekerja profesional mengutamakan kekakuan dan kekuatan yang memadai secara vertikal dan lateral.

Struktur bangunan cenderung mengalami gerakan vertikal yang disebabkan oleh gempa dibanding gerakan lateral atau horizontal.

Baca juga: Kehilangan Putri Sulung, Dewi Yull: Tiap Lewat Kamarnya, Sirine Mulai

Tanpa mempertimbangkan risiko gempa bumi, pekerja bangunan akan tetap fokus pada kekakuan dan kekuatan vertikal suatu bangunan.

Namun, gempa bumi akan memberikan guncangan baru ke arah yang mungkin sulit diperkirakan. Bangunan itu bisa bergeser ke kiri dan ke kanan.

Jika tidak dibangun dengan benar, suatu bangunan akan dengan cepat tidak stabil kondisnya dan kemudian runtuh.

Keteraturan

Baca juga: Kehilangan Ibu di Usia 4 Tahun, Putra Gizca Sahetapy: Inget-inget Lupa

Faktor ini mengacu pada pergerakan lateral suatu bangunan. Para pekerja dan perancang menginginkan agar bangunan itu melakukan gerakan yang sama tanpa ada kekuatan berlebihan di salah satu sisinya.

Jika bangunan memiliki kekuatan yang tidak teratur, maka bagian yang lemah akan kalah ketika bangunan itu bergoyang.

Kelemahan itu akan memengaruhi suatu bangunan dan membahayakan struktur secara keseluruhan.

Baca juga: Jadwal Siaran Langsung Timnas U17 Indonesia Vs Yaman, Tayang di TV Nasional

Halaman Berikutnya
Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau