Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Depan, Pejalan Kaki di Jakarta Bisa Nikmati Trotoar yang Nyaman

Kompas.com - 10/11/2017, 18:31 WIB
Haris Prahara

Penulis

KompasProperti - Pejalan kaki merupakan bagian tak terpisahkan dari masyarakat sebuah kota. Mereka memiliki hak yang sama dengan warga lainnya.

Program "pemuliaan" pejalan kaki tengah gencar digelorakan kota-kota di dunia. Sebut misalnya, Seoul dengan Seoullo 7017, Singapura melalui program perombakan peta mass rapid transit (MRT), dan lain sebagainya.

Baca juga: Kota-kota Dunia Berlomba Manjakan Pejalan Kaki, Bagaimana Jakarta?

Terkait langkah kota-kota tersebut, Jakarta tak ingin kalah. Revitalisasi trotoar tengah gencar dilaksanakan pemerintah provinsi (pemprov) berpenduduk lebih dari 10 juta orang ini.

Menurut Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Yusmada Faizal, gerakan tersebut kian dikobarkan sejak sejak dirilis 2015 lalu.

Dari total panjang jalan di Jakarta yang mencapai 7.000 kilometer, setidaknya 2.600 kilometer direncanakan memiliki trotoar ramah pejalan kaki dalam beberapa tahun ke depan.

"Prioritas (revitalisasi) adalah kawasan jalan protokol, ruas yang dilalui transportasi massal, dan kawasan yang banyak dilintasi pejalan kaki," ujar Yusmada saat dihubungi KompasProperti, Jumat (10/11/2017).

Secara khusus, tak kurang dari Rp 300 miliar digelontorkan pada tahun ini untuk merevitalisasi trotoar sepanjang 80 kilometer.

"Hingga bulan ini (November), perkembangannya secara kontraktual sudah mencapai 80 persen," ungkapnya.

Kawasan yang menjadi fokus penataan trotoar antara lain kawasan Kota Tua, Muara Karang, Sunter, Jatinegara Barat, Jatinegara Timur, serta Palmerah.

Selain itu, ada pula Kyai Tapa, Daan Mogot, Pesakih, Pasar Baru, Mahakam, dan Barito.

"Tahun depan, kami gencarkan lagi ke arah jalur protokol, Sudirman-Thamrin. Ruas itu penting karena akan menjadi lokasi Asian Games," tutur Yusmada.

Pekerja melakukan pengukuran kondisi tanah di lokasi pembangunan trotoar jalan di pinggir Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, Selasa (8/8/2017). Trotoar jalan itu nantinya akan dilengkapi dengan jalur sepda, jalur disabilitas, dan juga taman. diharapkan proyek trotoar di pinggir Sungai Mookervart itu dapat menjadi proyek percontohan trotoar di Jakarta Barat. Kompas/Wisnu Widiantoro Pekerja melakukan pengukuran kondisi tanah di lokasi pembangunan trotoar jalan di pinggir Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, Selasa (8/8/2017). Trotoar jalan itu nantinya akan dilengkapi dengan jalur sepda, jalur disabilitas, dan juga taman. diharapkan proyek trotoar di pinggir Sungai Mookervart itu dapat menjadi proyek percontohan trotoar di Jakarta Barat.
Trotoar di kawasan jantung Ibu Kota itu, lanjut Yusmada, diharapkan memiliki lebar minimal 2 meter dan dilengkapi dengan furnitur jalan, seperti bangku taman, mural, lampu jalan, dan sebagainya.

"Selain membuat nyaman pejalan kaki, penataan trotoar juga bermanfaat untuk right sizing jalan. Dengan begitu, jangan sampai ada permanfaatan tak semestinya di suatu ruas jalan," paparnya.

Harapannya dengan trotoar yang telah dibuat nyaman, warga Jakarta dapat lebih giat berjalan kaki.

Baca juga: Agar Berjalan Kaki Tidak Membosankan, Trotoar Harus Menarik

Ini krusial mengingat hasil riset dari Stanford University (2016) menunjukkan, Indonesia termasuk dalam kelompok yang warganya hanya melangkah rata-rata 3.513 per hari.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau