Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota-kota Dunia Berlomba Manjakan Pejalan Kaki, Bagaimana Jakarta?

Kompas.com - 08/11/2017, 23:00 WIB
Haris Prahara

Penulis

KompasProperti- Dewasa ini, derasnya arus urbanisasi tengah dihadapi negara-negara di dunia. Menurut Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), sebesar 54 persen penduduk dunia tinggal di perkotaan pada 2014 lalu.  Persentase tersebut diprediksi meningkat hingga 66 persen pada 2050 mendatang.

Kondisi di atas tentunya menimbulkan sejumlah tantangan perkotaan. Kemacetan lalu lintas, misalnya. Jika pertumbuhan penduduk tak diikuti transportasi publik memadai, dampaknya adalah ledakan jumlah kendaraan pribadi. Kemacetan pun tak terelakkan.

Berkaca pada fenomena tersebut, kota-kota modern dunia mulai berbenah menuju kota ramah pejalan kaki (walkable city).

Mengutip laman New Urbanism, hadirnya jalur khusus pejalan kaki didukung lingkungan yang baik, misalnya dekorasi jalan, bangku, maupun toko-toko, dapat membuat warga merasakan kualitas maksimal kehidupan.

Secara ringkas, pejalan kaki sudah semestinya berada di tempat terhormat di sebuah kota. Mereka memiliki hak yang sama sebagai penduduk, tak beda dengan pesepeda, penumpang bus, maupun pengemudi mobil.

Dalam mewujudkan kesetaraan bagi pejalan kaki tersebut, kota modern dunia melaksanakan berbagai cara. Ambil contoh, kota Seoul di Korea Selatan.

Baca juga : Seoullo 7017, Model Jalur Pedestrian Humanis Masa Kini

Pada Mei lalu, pemerintah setempat telah meresmikan sebuah ruang pejalan kaki bernama Seoullo 7017. Memiliki panjang 1.024 meter, jalan layang itu kini menjadi “surga” bagi warga Seoul untuk mencari udara segar.

Dulunya, Seoullo 7017 merupakan jalan layang kendaraan untuk kurun waktu 45 tahun. Kawasan itu lama terisolasi seperti sebuah pulau, dikelilingi jalan untuk mobil.

Seoullo 7017.KOMPAS.COM/SHIERINE WIBAWA Seoullo 7017.
Dibandingkan membongkar jalan layang, pemerintah Seoul justru “menyulapnya” menjadi jalur pejalan kaki yang nyaman dan aman.

Seoullo 7017 kini berperan menghubungkan tempat-tempat wisata terdekat seperti Gerbang Sungnyemun, Myeong-dong, dan Pasar Namdaemun.

Sedikitnya 40.000 orang menyusuri jalan itu setiap harinya. Kedekatan lokasi Seoullo 7017 dengan stasiun Seoul menjadi keuntungan tersendiri, yang mana diperkirakan terdapat pergerakan 390.000 komuter di sekitar area itu.

Rombak peta

Lain Seoul, lain pula Singapura. Negara tetangga Indonesia ini berupaya memanjakan pejalan kaki dengan cara tersendiri. Merombak peta mass rapid transit (MRT) jadi jurus andalan.

Dikenal sebagai negara dengan sistem transportasi massal mumpuni, Singapura juga memedulikan akses menuju transportasi tersebut.  

Seperti dilansir Straits Times, Selasa (12/9/2017), perombakan peta bertujuan memudahkan warga dalam memilih rute tercepat ke suatu destinasi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Berita
Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Berita
Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Berita
Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Berita
Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Hotel
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau