Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Merosot Lagi, Direktur "Marks and Spencer" Hengkang

Kompas.com - 08/11/2017, 23:47 WIB
Haris Prahara

Penulis

KompasProperti – Peritel asal Inggris, Marks and Spencer kembali membawa kabar mengejutkan untuk publik. 

Setelah diwartakan siap memangkas jumlah gerai, kini peritel pakaian legendaris itu melaporkan penurunan laba sebelum pajak sebesar 5,3 persen menjadi 219 juta Poundsterling dalam enam bulan terakhir. 

Baca juga: Mulai Tergelincir, "Marks and Spencer" Bersiap Tutup Toko?

Mengutip Reuters, Rabu (8/11/2017), penurunan laba itu kedua kalinya berturut-turut untuk jangka waktu yang sama. Lesunya penjualan dan biaya operasional tinggi dituding sebagai biang kerok menyusutnya pundi-pundi Marks and Spencer.

Sebagai dampak terus merosotnya laba, Chief Financial Officer (CFO) Marks and Spencer, Helen Weir, hengkang. Ia bakal resmi cabut dari jabatannya setelah manajemen berhasil menemukan pengganti yang bersangkutan.

"Bisnis kami masih memiliki sejumlah masalah struktural untuk ditangani, yang mana saat ini kami tengah memulai transformasi untuk 5 tahun ke depan. Tentunya, dalam konteks situasi ritel dan perilaku konsumen yang sangat menantang,” ujar Chief Executive Officer (CEO) Marks and Spencer Steve Rowe.

Rowe mengungkapkan, manajemen telah berupaya maksimal untuk memperbaiki kondisi Marks and Spencer yang tengah paceklik sejak tahun lalu.

Ia mengklaim, kinerja penjualan pakaian dan keperluan rumah tangga Marks and Spencer mulai membaik. Sementara itu, penjualan bidang makanan tengah menghadapi situasi sulit.

Menurut konsultan dari Begbies Traynor Julie Palmer, rencana Rowe untuk menutup toko yang kinerjanya kurang memuaskan dan mengurangi biaya promosi dapat menjadi langkah baik untuk mengobarkan kembali kejayaan Marks and Spencer ke depannya.

"Namun kembali lagi, tantangan terbesar Marks and Spencer saat ini adalah memulihkan penjualan makanan serta mengantisipasi guncangan pasca kabar mengejutkan hengkangnya CFO Helen Weir,” papar Julie.

Julie menambahkan, tertekannya daya beli masyarakat dan menjamurnya bisnis daring akan terus membayangi kinerja penjualan Marks and Spencer maupun peritel lainnya dalam bulan-bulan mendatang.

Masih stabil

Terkait kondisi terkini Marks and Spencer di negara asalnya, muncul pertanyaan publik bagaimana dengan di Indonesia?

PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAP) selaku pemegang lisensi Marks and Spencer di Indonesia memastikan, bisnis Marks & Spencer di Tanah Air tidak terpengaruh sama sekali.

"Saat ini, Marks and Spencer di Indonesia mempunyai kinerja yang baik. Selain itu, MAP tengah melakukan renovasi sejumlah gerai Marks and Spencer menjadi lebih besar untuk memenuhi kebutuhan konsumen," tegas juru bicara MAP Fetty Kwartati dalam keterangan tertulis yang diterima KompasProperti, Selasa (7/11/2017).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau