KompasProperti – Kondisi lesunya penjualan membuat pengusaha berpikir ulang menata bisnisnya. Jalan paling pahit, bisa jadi adalah penutupan gerai.
Peritel pakaian asal Inggris, Marks and Spencer, tengah berada pada kegamangan tersebut. Mengutip The Guardian, Sabtu (4/11/2017), Marks and Spencer dikabarkan segera mengumumkan rencana penutupan toko pada pekan ini.
Hal itu menyusul laba yang terus menyusut serta ketidakstabilan penjualan ritel di negeri Big Ben tersebut.
Baca juga: Anomali Ritel Modern Indonesia
Analis memperkirakan keuntungan sebelum pajak Marks and Spencer merosot lebih dari 10 persen menjadi 201 juta Poundsterling dalam 6 bulan terakhir. Sebagai perbandingan, pada 2008, Marks and Spencer berhasil meraup laba hingga 1 miliar Poundsterling.
Sejumlah pengamat telah menyarankan Marks and Spencer menutup lebih banyak gerai sebagai dampak menjamurnya bisnis daring.
Analis Investec, Kate Calvert, mengatakan bahwa “Marks and Spencer mesti berusaha keras mengejar ketinggalan pada kondisi pasar menengah yang juga sulit".
Sementara itu, analis dari Whitman Howard, Tony Shiret, mengatakan bahwa rencana penutupan Marks and Spencer "tidak cukup agresif" jika berkaca pada penurunan penjualan peritel itu selama lima tahun terakhir.
Chief Executive Officer Marks and Spencer Steve Rowe, yang baru menjabat pada 2016, berupaya keras menghidupkan kembali peritel legendaris berusia 133 tahun itu.
November 2016, ketika Rowe mencanangkan rencana bisnis lima tahun untuk Marks and Spencer, penutupan 30 gerai menjadi opsi kuat. Selain itu, sebanyak 45 gerai lainnya bakal dirampingkan atau diubah menjadi toko makanan saja.
Selain Marks and Spencer, peritel Debenhams juga tengah mengalami masa paceklik. Di negeri Ratu Elizabeth, laba tahunan Debenhams anjlok 44 persen menjadi 59 juta Poundsterling pada 2017 ini.
Baca juga: Senjakala di Indonesia, Debenhams Hijrah ke Australia
Tak ingin terus terpuruk, Debenhams kini meracik strategi baru. Peritel tersebut segera menghadirkan pusat kebugaran atau gym dalam tiga toko mereka.
Bekerja sama dengan spesialis pusat olahraga Sweat!, gym tersebut dapat dinikmati publik pada awal 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.