Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Kota Ini, Eskalator Jadi Alat Transportasi Utama Warganya

Kompas.com - 20/05/2016, 19:00 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

Sumber CNN

KOLOMBIA, KOMPAS.com — Eskalator biasanya banyak dijumpai di pusat perbelanjaan. Namun, bagaimana jika eskalator muncul di sisi bukit Kolombia?

Secara mengejutkan, eskalator menjadi salah satu solusi transportasi inovatif yang telah membantu mengubah kehidupan orang-orang di area yang dulunya terkenal sebagai salah satu kota paling berbahaya di dunia.

Lokasi itu adalah Medellin, sebuah kota di Kolombia Utara. Pada tahun 1980-an dan 1990-an, kota itu identik dengan kekerasan antar-pengedar narkoba dan kelompok-kelompok paramiliter, sementara masalah kemiskinan kerap kali membuat kota ini dikucilkan oleh sebagian besar masyarakat.

Namun, kini semuanya berubah. Medellin telah menjadi kota yang penuh warna. Kota terbesar kedua di Kolombia itu kini menjadi daerah metropolitan dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Amerika Latin.

Sebelum mencapai Comuna 13, 12.000 warga harus mendaki setara dengan 28 lantai rumah setelah menggores hidup mereka di kota.

Perencanaan kota berdaya cipta menjadi salah satu alasan di balik kesuksesan tranformasi kota Medellin.

Berada di ketinggian lereng bukit, sebuah lokasi bernama Comuna 13 terkenal sebagai benteng gerilyawan dan pengedar narkoba.

Sebelum mencapai Comuna 13, 12.000 warga harus mendaki setara ketinggian di bangunan 28 lantai setelah "menggoreskan" hidup mereka di kota.

Jalan curam membuat kendaraan mustahil untuk mengakses lingkungan miskin ini, meninggalkan masyarakat terisolasi dan tak tertembus.

Eskalator sepanjang 384 meter yang dibangun menjadi enam bagian di punggung gunung dipasang sebagai solusi atas masalah tersebut.

Berkat eskalator itu, warga hanya membutuhkan waktu enam menit untuk bisa tiba di Comuna 13.

Dibuka pada 2011, pembangunan eskalator itu telah menjadi model untuk perencanaan kota di seluruh dunia.

Berkat eskalator itu, warga hanya membutuhkan waktu enam menit untuk bisa tiba di Comuna 13.

Hal paling penting dari pembangunan eskalator ini adalah perannya dalam membawa perdamaian dan kebanggaan di sebuah komunitas yang dulunya identik dengan berbagai perilaku kriminal.

"Tidak ada seorang pun yang yakin bahwa proyek ini bisa berhasil. Sebelumnya, tempat ini berada di bawah kekuasaan banyak geng, tetapi kini telah menjadi zona netral, dan kendali atas kota dipegang penuh oleh komunitas," ujar sang arsitek, Carlos Escobar.

Escobar juga sangat terkesan dengan dampak yang diberikan pada pembangunan eskalator itu.

Dia mengaku tidak pernah mendengar lagi kekerasan muncul di Medillin semenjak konstruksi dimulai.

Eskalator sepanjang 384 meter yang dibangun menjadi enam bagian di punggung gunung untuk menjadi solusi atas masalah di Medellin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com