Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkantoran Bergaya Kampus Diminati Perusahaan Besar

Kompas.com - 02/10/2013, 08:27 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kendati sudah ada sejak dekade 1990-an, perkantoran bergaya kampus (campus style office) kembali menjadi tren saat ini. Fenomena tersebut dimungkinkan karena dorongan kuat perubahan orientasi pengembangan dan operasional perusahaan/pebisnis.

Lebih lagi, defisit pasok di pusat kota, terutama di CBD Thamrin dan Sudirman, sementara kebutuhan meningkat yang pada gilirannya memicu kenaikan harga. Selain itu produktivitas kerja juga menjadi pertimbangan utama.

Maka, mudah dimafhumi bila perusahaan-perusahaan besar macam Unilever, Trakindo, dan lembaga pendidikan ternama seperti Binus International School, memboyong kantor pusatnya (head quarter) dan opersionalnya ke kawasan pinggiran yang menawarkan konsep perkantoran bergaya kampus.

Ishak Chandra, Managing Director Corporate Strategy and Services Sinarmas Land, mengatakan, perkantoran bergaya kampus sangat banyak peminatnya. Tidak hanya perusahaan multinasional yang memang memiliki concern tinggi terhadap konsep seperti ini, juga perusahaan nasional dan lembaga pendidikan.

"Sejak kami mengembangkan Green Park Office di BSD City dengan ketinggian bangunan kurang dari 10 lantai beberapa tahun lalu, permintaan-permintaan baru mulai berdatangan. Setelah Unilever, Trakindo, dan beberapa lembaga pendidikan ternama, perusahaan skala multinasional lainnya di sektor pertambangan, akan segera bergabung," papar Ishak kepada Kompas.com, Selasa (1/10/2013).

Menurut Ishak, perusahaan-perusahaan tersebut menjadikan beberapa faktor tertentu sebagai 
pertimbangan utama perpindahan operasional perkantoran. Faktor tersebut antara lain, pertama, defisit pasok perkantoran premium baru sesuai kebutuhan. Sehingga menyebabkan melejitnya harga sewa yang saat ini sudah berada pada kisaran 45 dollar AS (Rp 519.629) hingga 55 dollar AS (Rp 635.102) per meter persegi di luar biaya servis.

Kedua, perusahaan-perusahaan tersebut menghindari masalah kemacetan dan polusi yang dianggap dapat menurunkan kinerja dan produktivitas. Akibatnya, target perusahaan seringkali meleset atau bahkan mengalami penurunan.

Ketiga, kebutuhan operasional sudah mulai bergeser. Tidak lagi kepada ruang perkantoran di gedung-gedung bertingkat tinggi (high rise), melainkan campus style office. Ruang perkantoran semacam ini memungkinkan terciptanya produktivitas kerja yang mangkus dan sangkil karena dirancang hemat energi, dengan ruang terbuka hijau lebih luas, serta kompak.

"Campus style office hanya setinggi 4 lantai. Dengan konsentrasi pada kepentingan ramah lingkungan dan hemat energi, ruang kantor dirancang lebih luas dan tidak menuntut banyaknya  peralatan pengendali udara," jelas Ishak.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Kawasan Terpadu
IHG Operasikan Sembilan Hotel Baru di Indonesia Tahun 2024

IHG Operasikan Sembilan Hotel Baru di Indonesia Tahun 2024

Hotel
Ada 'Long Weekend', Whoosh Angkut Lebih dari 78.000 Penumpang

Ada "Long Weekend", Whoosh Angkut Lebih dari 78.000 Penumpang

Berita
4 Hari 'Long Weekend', Penumpang Stasiun Gambir-Pasar Senen Melonjak

4 Hari "Long Weekend", Penumpang Stasiun Gambir-Pasar Senen Melonjak

Berita
Lewat Pelataran, Urus Sertifikat Tanah Bisa Dilakukan Akhir Pekan

Lewat Pelataran, Urus Sertifikat Tanah Bisa Dilakukan Akhir Pekan

Berita
Kini, Pelataran Hadir di 107 Kantor BPN Seluruh Indonesia

Kini, Pelataran Hadir di 107 Kantor BPN Seluruh Indonesia

Berita
Naik Whoosh Lebih Mudah, Ada Banyak Integrasi Moda

Naik Whoosh Lebih Mudah, Ada Banyak Integrasi Moda

Berita
Gratis, Naik KA Feeder dari Stasiun Padalarang-Bandung

Gratis, Naik KA Feeder dari Stasiun Padalarang-Bandung

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sleman: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sleman: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kulon Progo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kulon Progo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com