Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilih Tenor KPR Pendek atau Panjang? Ini Panduannya

Kompas.com - 02/05/2025, 14:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Memilih tenor Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah salah satu keputusan finansial terpenting saat membeli rumah, baik melalui program subsidi seperti Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dari BP Tapera maupun KPR komersial.

Tenor pendek (5–10 tahun) menawarkan penghematan bunga, sementara tenor panjang (15–20 tahun) memberikan cicilan lebih ringan.

Mana yang lebih cocok untuk Anda?

Tenor KPR adalah jangka waktu pelunasan pinjaman rumah, yang memengaruhi besarnya cicilan bulanan dan total bunga yang dibayar.

Baca juga: Cicilan KPR Rumah Subsidi buat Buruh Cuma Rp 1 Juta Per Bulan

Menurut data BP Tapera (2025), KPR subsidi FLPP dengan bunga tetap 5 persen biasanya menawarkan tenor hingga 20 tahun, sementara KPR komersial (bunga 7–12 persen) memiliki opsi tenor 5–30 tahun.

Memilih tenor yang tepat penting untuk keseimbangan keuangan. Hal ini karena cicilan KPR idealnya tidak melebihi 30 persen pendapatan bulanan agar tidak mengganggu kebutuhan lain.

Selain itu, bisa menghemat bunga. Tenor pendek mengurangi total bunga, tetapi cicilan lebih besar. Sementara tenor panjang memberikan ruang finansial lebih besar, tetapi total biaya lebih tinggi.

Jadi, memilih tenor KPR yang sesuai menjadi kunci bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan kelas menengah untuk memiliki hunian tanpa mengorbankan stabilitas keuangan.

Ini yang perlu Anda pertimbangkan:

Kelebihan Tenor Pendek (5–10 Tahun):

Penghematan Bunga Signifikan: Total bunga lebih rendah karena masa pinjaman lebih singkat.

Contoh: KPR Rp 300 juta dengan bunga 5 persen untuk tenor 5 tahun menghasilkan total bunga sekitar Rp 40 juta, sedangkan tenor 15 tahun mencapai Rp 120 juta (berdasarkan simulasi BTN).

Kebebasan Finansial Lebih Cepat: Lunas dalam waktu singkat memungkinkan Anda mengalokasikan dana untuk investasi, pendidikan, atau pensiun lebih awal.

Risiko Bunga Rendah: Pada KPR komersial dengan bunga floating, tenor pendek mengurangi paparan kenaikan suku bunga acuan BI (stabil di 6,25 persen pada Q1 2025, tetapi berisiko naik akibat inflasi global).

Kekurangan Tenor Pendek

Cicilan Bulanan Besar: Cicilan lebih tinggi, misalnya Rp 5,5 juta per bulan untuk tenor 5 tahun vs Rp 2,5 juta per bulan untuk 15 tahun (KPR Rp 300 juta, bunga 5 persen).

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau