Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama Pandemi, Pendapatan Airbnb Malah Melonjak 300 Persen

Kompas.com - 14/08/2021, 20:30 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendapatan Airbnb pada Kuartal II tahun 2021 melonjak 300 persen dibandingkan waktu yang sama tahun lalu. Kenaikan tersebut melampaui pencapaian periode yang sama tahun 2020.

Dalam laporan keuangan, Airbnb membukukan pendapatan 1,3 miliar dolar AS atau ekuivalen Rp 18,6 triliun, sementara tahun lalu 335 juta dollar AS atau setara Rp 4,8 triliun.

Dikutip dari Phocus Wire, pertumbuhan pendapatan triwulanan sebesar lima persen dari Kuartal I ke Kuartal II.

Menurut Airbnb, peningkatan pendapatan ini karena jumlah penyewaan properti yang meningkat di Amerika Utara, dan EMEA, dengan tarif harian rata-rata yang lebih tinggi.

Baca juga: Promosi Wisata Berkelanjutan di Meksiko, Airbnb Gandeng UNESCO

EBITDA atau pendapatan sebelum bunga, pajak dan amortisasi yang disesuaikan, memberi keuntungan bagi Airbnb. EBITDA yang disesuaikan mencapai 217 juta dolar AS (Rp 3,8 triliun).

Sementara bada periode yang sama tahun lalu perusahaan mengalami kerugian 397 juta dolar AS (Rp 5,7 triliun) dan 43 juta dolar AS (Rp 617,4 miliar) pada tahun 2019.

“Bisnis kami meningkat secara baik dengan adanya gerakan untuk vaksinasi dan pelonggaran beberapa pembatasan perjalanan,” kata Pendiri dan CEO Airbnb Brian Chesky.

Brian mengaku, meski kondisi sekarang belum sepenuhnya normal, namun telah berangsur membaik. Terlebih orang-orang sudah mulai berani berpergian.

“Keinginan orang-orang untuk bepergian, dikombinasikan dengan pengeluaran yang dikelola dengan ketat, mendorong kembalinya ke pertumbuhan positif dengan EBITDA yang disesuaikan secara material,” tutur Brian.

Brian mengatakan, bisnis Airbnb meningkat meskipun belum ada pemulihan penuh terhadap dua sektor andalan mereka yakni perjalanan perkotaan dan perjalanan lintas batas.

“Kami berharap kembalinya perjalanan perkotaan dan lintas batas menjadi penarik yang signifikan selama kuartal mendatang," imbuh dia.

Sementara rugi bersih yang dicatatkan pada Kuartal II adalah 68 juta dolar AS (Rp 976,3 miliar), menurun dibandingkan tahun 2020 senilai 507 juta dolar AS (Rp 7,2 triliun).Jumlah pemesanan kamar dan properti per malam dalam Q2 adalah 83,1 juta Dolar Amerika (Rp1,1 triliun), naik 197 persen dari periode Q2 tahun lalu.

Airbnb mengatakan jumlah listing aktifnya di platform tumbuh di Q2, dimanna banyak yang berkunjung ke tujuan non-perkotaan di Eropa dan Amerika Utara.

Meskipun pandemi menciptakan ketidakpastian yang berkelanjutan, Airbnb mengatakan pihaknya mengharapkan pendapatan Q3 2021 menjadi pendapatan dan rekor kuartalan terkuat dan memberikan pemasukan dan margin EBITDA tertinggi yang pernah disesuaikan.

Menurut Brian, prioritas utama perusahaan pada tahun 2021 adalah mempersiapkan pemulihan perjalanan yang akan datang.

"Untuk melakukan ini, kami menyempurnakan layanan kami, termasuk merekrut lebih banyak host, memberikan pengalaman berkesan dan layanan kelas dunia bagi tamu," tuntas Brian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau