JAKARTA, KOMPAS.com - Arsitektur gotik merupakan salah satu gaya desain bangunan yang muncul pada abad pertengahan, yakni abad ke-12 hingga abad ke-16.
Desain arsitekturnya sangat didominasi bangunan-bangunan yang menjulang tinggi dan memiliki banyak elemen dekortatif.
Gaya ini berakar pada arsitektur Perancis namun bisa juga ditemukan di negara Eropa lainnya. Arsitektur Gotik pada awalnya dikenal orang dengan sebuttan Opus Francigenum ("Pekerjaan Prancis").
Gaya desain ini banyak digunakan oleh lembaga keagamaan terutama Gereja Roma Katolik.
Teknik bangunan yang berkembang pesat pada abad ke-12 dan ke-13 membuat para arsitek dapat mewujudkan mimpi memereka untuk mendesai bangunan berskala besar.
Baca juga: Langgam Arsitektur Victoria, Bentuk Asimetri hingga Atap Curam
Fitur arsitektur Gotik yang sering pada bangunan dengan desain gotik adalah penggunaan jendala dengan kaca patri.
Jendela tersebut melengkung dan berukuran tinggi sehingga memungkinkan lebih banyak cahaya yang masuk.
Ciri khas selanjutnya adalah lengkungan runcing yang menjadi elemen dekoratif pada setiap bangunan.
Lengkungan ini memiliki desain kecil yang kokoh sehingga mampu menopang dinding dan langit-langit yang berat.
Berbeda dengan lengkungan gaya arsitektur Romawi, gaya gotik memiliki lengkungan tinggi runcing, mirip seperti lengkungan dalam arsitektur Islam.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.