JAKARTA, KOMPAS.com - Istilah arsitektur Victoria tidak mengacu pada gaya tertentu tetapi pada suatu era yakni saat pemerintahan Ratu Victoria di Kerajaan Inggris Raya yang bertakhta tahun 1837 hingga 1901.
Arsitektur era Victoria bertahan lebih dari 60 tahun dan mencakup campuran beberapa langgam, termasuk Gotik awal, Italianate, Second Empire, Stick, Romanesque Revival, Shingle, Colonial Revival, Folk Victorian, hingga gaya Queen Anne.
Seperti dikutip dari The Spruce, arsitektur Victoria berasal dari Inggris dan sebagian besar masih terlihat pada bangunan di negara tersebut.
Tetapi, beberapa gaya arsitektur era Victoria juga menyebar ke negara lain seperti Amerika Utara, Australia, dan Selandia Baru.
Baca juga: Selera Pahlawan Inggris Raheem Sterling, Rumah Minimalis nan Elegan
Negara-negara tersebut mengadaptasinya agar sesuai dengan selera, gaya hidup, dan bahan bangunan lokal.
Arsitektur era Victoria mengikuti periode Georgia (1714–1830) dan Georgia akhir (1830–1837).
Salah satu ciri yang terlihat adalah hunian tiga lantai, di mana keluarga tinggal di dua lantai pertama dan pelayan menempati lantai ketiga yang lebih kecil.
Perumahan era Victoria dibangun untuk menampung orang-orang dari semua lapisan masyarakat dan tingkat pendapatan.
Karenanya, pada saat itu, dapat ditemukan deretan rumah bertingkat yang dibangun untuk pekerja pabrik di jalan-jalan sempit nan padat hingga rumah mewah yang nyaman.
Saat era Victoria, terjadi revolusi industri besar-besaran maka para pembuat rumah dapat berinvoasi dengan berbagai teknik serta bagan bangunan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.