Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Poltekpar Medan Dampingi Pembangunan Dua Desa Wisata

Kompas.com - 23/06/2021, 14:00 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Desa wisata adalah salah satu program pengembangan pariwisata yang sedang digalakkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Tujuan dibentuknya desa wisata adalah memberdayakan masyarakat menjadi pelaku langsung dalam mengelola potensi wisata di wilayahnya. Pengembangan desa wisata baiknya didukung semua pihak, termasuk kampus.

Politeknik Pariwisata Medan pun berinisiatif menjadi salah satu pendukung dan pendamping Desa Wisata Denailama dan Pematangjohar.

Kesepakatannya ditandatangani pada 12 Juni 2021 oleh Kepala Desa Pematangjohar Sudarman, Kepala Desa Denailama Parnu dan Direktur Politeknik Pariwisata Medan Anwari Masatip yang didampingi Wakil Direktur 3 Zumry Sultony serta Emrizal dan Rahmat dari Program Studi Pascasarjana Politeknik Pariwisata Medan.

Baca juga: SMF Biayai Program Homestay Kemenparekraf di Desa-desa Wisata

Kesepakatan menyetujui fokus kerja meningkatkan sumber daya manusia dalam bidang pariwisata dan membangun desa menjadi destinasi wisata.

Ini adalah awal dan menjadi payung hukum, juga menjadi implementasi Tridharma Perguruan Tinggi.

Anwari mengatakan, Politekni Pariwisata Medan melakukan penelitian untuk menggali potensi-potensi yang dimiliki Desa Denailama dan Pematangjohar.

Kemudian menganalisa langkah-langkah apa yang harus dilakukan, selanjutnya mencari ide untuk meningkatkan potensi yang sudah ada saat ini.

Tapi, hal yang paling utama adalah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pariwisata untuk penghasilan, tidak instan.

"Sifatnya berkelanjutan apabila dipelihara dengan baik,” kata Anwari kepada Kompas.com dalam pesan singkatnya, Rabu (23/6/2021).

Desa Wisata Pematangjohar menawarkan pemandangan sawah yang bisa dilihat melalui jalur setapak dan mencicipi kuliner di tengah sawah.

Untuk menyimpan kenangan, desa ini memiliki spot foto yang menarik. Desa Denailama saat ini fokus pada wisata edukasi dengan kafe baca dan literasi adat budaya Jawa, Melayu dan Batak.

Baca juga: Louka, Desa Wisata yang Viral Berkat Nenek 92 Tahun

"Desa ini punya kerajinan yang beragam seperti kain tenun khas Desa Denailama, batik jumputan, kopi dan kerajinan dari batok kelapa. Juga ada pemandangan wisata sawah dan area kuliner," ucap Anwari.

Tulang punggung ekonomi

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi saat mengunjungi agrowisata Palohnaga di Desa Denailama, Kabupaten Deliserdang bersama Menparekraf Sandiaga Uno pada 9 Juni 2021 mengatakan, pariwisata harus bisa menjadi tulang punggung ekonomi di daerah.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau