Gaya arsitektur menara ini mencerminkan tiga unsur yaitu Maroko, Andalusia, dan Mameluke.
Lalu, di bagian kedua menara, memiliki bentuk segi delapan dengan mengadopsi gaya era Mameluke.
Sementara pada bagian ketiga menara berbentuk silinder yang terinspirasi dari gaya Ottoman dengan lapisan kaca emas berasal dari era Fatimiyah.
Baca juga: Cerita Wagub Sumut: Ayah Saya Ingin Bangun 99 Masjid
Aula utama, dilapisi dengan karpet rajutan tangan terbesar dunia yang dirancang oleh seniman karpet generasi ketiga perusahaan manufaktur Grreh yakni, Dr. Ali Khaliqi.
Karpet tersebut didominasi bahan wol berukuran 5.700 meter persegi serta dibuat oleh 1.200 pengrajin.
Total pembuatan karpet ini memakan waktu hampir dua tahun, termasuk 8 bulan untuk rancangannya dan 12 bulan untuk pembuatan simpul.
Keistimewan Sheikh Zayed Grand Mosque Abu Dhabi tak sampai di situ. Demi menambah kemewahan, tujuh lampu gantung kristal berukuran jumbo diimpor langsung dari Faustig Kristall-Leuchten München di Munich, Jerman.
Keenam lampu gantung kristal itu masing-masing memiliki berat 8 ton, lebar 10 meter, dan tinggi 15 meter. Namun, ada satu lampu kristal dengan bobot 12 ton.
Lampu-lampu tersebut berwarna biru, yang paling utama terletak di pintu masuk serambi. Sementara lampu lainnya mengelilingi masjid.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.