"Tabanan akan menjadi kawasan pertumbuhan baru, sunrise untuk sektor properti. Harga lahannya masih relatif lebih rendah dibanding kawasan lainnya seperti Jimbaran, Denpasar, Kuta, Legian, Nusa Dua," tutur Gede menjawab Kompas.com, Jumat (11/12/2020).
Baca juga: Kabar Gembira Buat Pleasure Seekers, Beachwalk Bali Jilid 2 Bakal Hadir Mei 2021
Menurut Gede, saat ini harga rata-rata lahan di Kabupaten Tabanan masih sekitar Rp 500.000 per meter persegi. Meski bukan yang termurah di Bali, namun menjadikan Tabanan lebih kompetitif.
Potensi bagi pengembangan hunian dengan konsep rumah tinggal, vila, dan hotel komersial juga terbuka lebar.
Rumah-rumah dengan harga subsidi mulai dari Rp 168 juta hingga menengah ke atas sekitar Rp 500 juta-Rp 1 miliar diminati pasar.
Contohnya saja perumahan yang dikembangkan PT Bumi Cempaka Asri (BCA) yakni BCA Land Kerambitan.
Rumah subsidi sejumlah 645 unit ini mengalami lonjakan penjualan pasca pemerintah mengumumkan rencana pembangunan jalan tol tersebut.
Sementara pemain besar macam Ciputra Group, bersiap dengan peluncuran klaster baru Resvara di Ciputra Beach Resorts pada Februari 2021 mendatang.
Berbeda dengan BCA Land, Ciputra Beach Resorts merupakan perumahan yang ditujukan untuk pasar atas atau mewah.
Peluncuran klaster ini, menyusul keberhasilan dua klaster sebelumnya yakni Nivata dan Sadana sejumlah 300 unit yang hanya menyisakan 6 unit.
Resvara dikembangkan di atas lahan seluas 7,2 hektar yang berada di timur kawasan Ciputra Beach Resorts.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.