Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Citra Raya Merasa Ditipu, Ini Tanggapan Pengelola

Kompas.com - 04/12/2020, 14:00 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga dari berbagai klaster di perumahan Citra Raya, Kabupaten Tangerang, Banten, merasa ditipu dan dirugikan oleh pengelola.

Selama menghuni perumahan yang dikembangkan oleh PT Ciputra Residence tersebut, warga mengalami kesulitan air bersih dan gangguan udara berpolusi kotoran ayam.

Salah seorang warga Klaster Villagio Larry Siahaan mengatakan, hunian yang ditempatinya itu sama sekali berbeda jauh dengan yang dijanjikan oleh pengembang.

Awalnya, pengembang menjamin akan menyediakan air bersih, namun faktanya kualitas air di perumahan tersebut sangat kotor dan tidak layak pakai.

"Selain itu, lokasi perumahan juga bersebelahan dengan peternakan ayam," ujar Larry kepada Kompas.com, Rabu (02/12/2020).

Baca juga: Merasa Ditipu, Warga Perumahan Citra Raya Tuntut Pengelola Dua Hal

Warga menyebut bahwa apa yang didapatnya setelah membeli perumahan ini, justru tak sesuai dengan yang dijanjikan diawal oleh pihak pengelola.

Menanggapi hal itu, Deputi General Manager Estate Management Citra Raya Meita Mediawati mengatakan, permasalahan sulitnya air bersih yang dikeluhkan warga perumahan Citra Raya sebenarnya terjadi pada 2019.

Menurutnya, sulitnya air bersih lebih karena faktor alam yaitu musim kemarau panjang yang terjadi pada pertengahan tahun lalu.

"Permasalahan kualitas air ini terjadi terutama diakibatkan berkurangnya sumber air baku akibat musim kemarau yang sangat panjang mulai dari pertengahan tahun 2019. Ini terjadi di luar kendali kami," kata Meita keterangannya yang diterima Kompas.com, Jumat (04/12/2020).

Meita membantah pernyataan warga yang menyebut buruknya kualitas air bersih dikarenakan pengelolaan Water Treatment Plant (WTP) Citra Raya yang tidak baik.

Kata dia, musim kemarau berdampak pada kualitas dan kuantitas air produksi di WTP. Sehingga air yang selama ini didistribusikan ke konsumen pun berkurang.

"Bukan karena pengelolaan Water Treatment Plant (WTP) Citra Raya yang tidak baik," ujarnya.

Karenanya, pengelola menawarkan solusi mendistribusikan air secara langsung ke perumahan warga dengan menggunakan truk-truk air yang dilakukan hingga musim kemarau berakhir.

"Kami bekerja sama dengan PDAM Tangerang sampai berakhirnya musim kemarau pada saat itu," jelas Meita.

Air keruh di perumahan Citra RayaArdiansyah Fadli Air keruh di perumahan Citra Raya
Guna pasokan air tetap sesuai kebutuhan, pengelola juga rutin melakukan flushing  di pipa-pipa jaringan distribusi.

Meita menyebut, saat ini permasalahan suplai air bersih ke klaster Villagio sudah teratasi.

Sementara itu, terkait masalah lokasi perumahan yang bersebelahan dengan peternakan ayam, Meita mengaku telah menyampaikan surat permohonan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang untuk dapat menindaklanjuti keluhan warga tersebut.

Namun, hingga kini, pengelola belum mendapatkan jawaban dari Pemkab Tangerang.

Meski demikian, Meita memastikan pengelola tetap berkoordinasi dengan Pemkab Tangerang  terkait langkah-langkah proporsional dan sesuai peraturan yang berlaku terhadap operasional dan tata kelola limbah kandang ayam.

Pengelola juga melakukan upaya-upaya fisik di area proyek perumahan seperti melakukan peninggian pagar pembatas dan penambahan pohon-pohon sebagai buffer.

"Dengan mengedepankan kenyamanan dan janji terhadap konsumen, kami terus melakukan hal yang terbaik dengan menanggapi keluhan dengan baik dan terus berupaya melakukan penyelesaian terhadap keluhan tersebut dengan berkoordinasi dengan Pemkab Tangerang," terang Meita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau