JAKARTA, KOMPAS.com - PT Multi Optimal Sentosa mengembangkan proyek kota mandiri dan kawasan industri seluas 1.181,82 hektar bertajuk Jatiluhur Industrial Smart City (JISC).
Sebelumnya, perusahaan telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Perum Tirta Jasa II dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN untuk mengembangkan kawasan industri ini pada Senin (5/11/2018) silam.
Penandatanganan MoU pengembangan kawasan industri JISC dilakukan antara Direktur Utama Perum Jasa Tirta II Djoko Saputro, Direktur Utama PGN Gigih Prakoso, dan Kuasa Direksi PT Multi Optimal Sentosa Hadi Setiadarmaho.
Dalam pengembangan dan pembangunan kawasan industri JISC, perusahaan menggandeng PGN dan Perum Jasa Tirta II untuk menyediakan fasilitas yang dibutuhkan pihak industri.
Baca juga: Subang Smartpolitan Resmi Dibangun, Terintegrasi Tol Akses Patimban
Dengan demikian, kawasan industri ini nantinya menghadirkan kenyamanan beraktivitas bagi pelaku industri yang kelak menghuni kawasan.
Perlu diketahui, lokasi proyek JISC berada di Jalan Industri, Hegarmanah, Purwakarta, Provinsi Jawa Barat, dengan nilai investasi sebesar Rp 4 triliun.
Pengembangan proyek JISC terdiri dari tiga fase yakni, fase pertama dengan pengembangan seluas 369,62 hektar, fase 2 seluas 440,58 hektar, dan fase 3 seluas 371,63 hektar.
Pada fase pertama seluas 369,62 hektar akan dikembangkan dalam lima zona yakni, area industri seluas 145,52 hektar, residensial dan taman lingkungan seluas 77,43 hektar, dan pusat komersial seluas 33,53 hektar.
Kemudian, zona infrastruktur, kolam, jalan, jalan tol, area hijau dengan total luas 112,79 hektar.
Lalu pada fase kedua seluas 440,58 hektar akan dikembangkan dalam empat zona yakni, area industri (termasuk kantin) seluas 238,43 hektar, residensial dan taman lingkungan seluas 57,13 hektar, dan pusat komersial seluas 24,57 hektar.
Baca juga: Pemerintah Segera Kembangkan Padang sebagai Kota Mandiri
Sementara pada zona infrastruktur, jalan, jalan tol, dan area hijau akan menempati luas 118,7 hektar.
Sama halnya dengan fase kedua, tahap tiga juga akan mencakup pengembangan empat zona yaitu area industri menempati luas 211,31 hektar.
Selanjutnya, residensial dan lingkungan taman seluas 1,45 hektar, pusat komersial dengan luas 15,63 hektar, serta area infrastruktur, kolam, jalan, jalan tol dan area hijau seluas 127,56 hektar.
Pada zona industri direncanakan memiliki kelola infrastruktur dan utilitas sistem yang baik, mulai dari instalasi pengolahan air dan limbah, stasiun utama untuk listrik, jaringan telekomunikasi dan gas untuk memastikan bahwa pembangunan dapat diandalkan dan efisien.
Sehingga, setiap karyawan yang bekerja di kawasan tersebut dapat terlayani dengan baik kebutuhan sehari-harinya.