Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Sewa Apartemen Anjlok, Anak Muda Amerika Serbu Manhattan

Kompas.com - 14/11/2020, 12:00 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi penyewaan dan penjualan apartemen di Manhattan, New York, Amerika Sertikat sedang anjlok.

Karena pandemi, banyak warga yang berbondong pindah dan mencari tempat yang lebih murah di pelosok pedesaan.

Tak heran, biaya hidup di perkotaan Amerika memang terbilang cukup tinggi. Termasuk harga sewa dan penjualan apartemen untuk kebutuhan tempat tinggal.

Di tengah anjloknya harga pasar sewa dan penjualan apartemen saat ini, berbondong-bondong anak muda yang justru memanfaatkan momen tersebut untuk kembali ke Kota Manhattan.

Penurunan besar dalam harga sewa perumahan dan apartemen ini tampaknya menarik bagi penyewa baru yang lebih muda untuk kembali ke kota.

Baca juga: Demi Pala, Belanda Rela Menukar Manhattan dengan Pulau Run

Berdasarkan laporan Douglas Elliman dan Miller Samuel, data sewa baru di Manhattan pada Oktober 2020 lalu meningkat sebanyak 33 persen. Angka itu tertinggi selama 12 tahun.

Sebelumnya diketahui tipikal penyewaan apartemen di Manhattan yang memberikan diskon cukup besar saja rata-rata turun 19 persen dari tahun lalu atau turun 2.868 dollar AS (Rp 405,5 miliar).

Untuk apartemen yang lebih kecil, yang melayani penyewa yang lebih muda, turun paling banyak.

Sementara harga apartemen studio pun merosot 21 persen, dan harga apartemen satu kamar bergeser 19 persen.

“Saya pikir kita berada pada titik kritis di mana konsumen mulai kembali ke kota,” kata CEO Miller Samuel Jonathan Miller,

Real estat Manhattan masih menghadapi tantangan yang cukup besar. Ada 16.145 apartemen yang kosong dan tidak laku disewa di bulan Oktober. Angkat tersebut tertinggi sepanjang masa.

Tingkat kekosongan, yang biasanya berkisar sekitar 2 persen, sekarang lebih dari 6 persen.

Semua apartemen kosong itu berarti tuan tanah harus terus menurunkan harga sewa dan menawarkan insentif untuk memikat orang kembali ke kota.

Rata-rata, pemilik apartemen menawarkan lebih dari dua bulan sewa gratis, dan lebih dari 60 persen sewa baru di bulan Oktober itu memiliki beberapa bentuk insentif atau diskon.

Sementara itu sejumlah broker real estate di Amerika mengatakan tingginya kembali penjualan apartemen di Manhattan dikarenakan pengaruh ramainya berita terbaru tentang munculnya vaksin Covid-19.

Meski demikian, dalam waktu dekat Kota Manhattan masih akan mengalami musim dingin yang sulit dengan lebih banyak kasus Covid-19.

Karenanya banyak perusahaan yang masih tetap menerapkan WHF bagi pekerjanya dan membiarkan pekerja untuk berada jauh dari kota tersebut.

Tak hanya Manhattan, New York saat ini tengah menghadapi tingkat pengangguran yang cukup tinggi dan lubang anggaran bernilai miliaran dolar.

Harga sewa rata-rata untuk apartemen satu kamar tidur di New York bahkan masih di atas 3.200 dollar AS atau lebih dari dua kali rata-rata nasional.

Karenanya, Manhattan masih jauh dari terjangkau bagi banyak penyewa muda. Namun, para ahli mengatakan kenaikan Oktober dapat memulai pemulihan yang lama dan lambat untuk pasar real estat terbesar di negara itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau