Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Pala, Belanda Rela Menukar Manhattan dengan Pulau Run

Kompas.com - 12/01/2019, 20:54 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada abad ke-16, Kepulauan Banda dan wilayah yang kini disebut New York pernah disatukan oleh ikatan sejarah.

Apalagi kalau bukan perebutan rempah pala yang menjadi komoditas sangat berharga di Eropa. Harga segenggam pala pada waktu itu setara dengan segenggam emas.

Rempah menjadi bahan pengawet makanan, obat-obatan, hingga pemanas tubuh kala musim dingin melanda benua biru tersebut.

Baca juga: Transaksi Tanah Terluas dalam Sejarah, Louisiana Dijual 15 Juta USD

Kedua tempat ini terhubung karena adanya perjanjian antara Belanda dan Inggris. Tak hanya di luar negeri, transaksi tukar-menukar lahan juga terjadi di Indonesia tepatnya pada masa kolonial.

Kepemilikan Belanda atas Pulau Manhattan ternyata jatuh ke tangan Kerajaan Inggris.

Pulau Run di Kepulauan Banda yang pada waktu itu dikuasai Inggris ditukar dengan salah satu pulau jajahan Belanda di pantai timur Benua Amerika tersebut.

Manhattan, New YorkPIXABAY/Pexels Manhattan, New York
Run merupakan koloni pertama Inggris di dunia. Pulau berbatu dengan panjang 3,2 kilometer dan selebar 0,8 kilometer merupakan salah satu penghasil pala selain pulau-pulau lain di Kepulauan Banda.

Baca juga: Pisau dan Selimut, Alat Tukar Jual Beli Tanah Melbourne

Harian Kompas, 15 Juni 2005 menulis, transaksi ini bermula ketika Belanda berhasil mengalahkan Inggris di hampir seluruh Kepulauan Banda pada 1621.

Namun tidak semua wilayah Kepulauan Banda berhasil dikuasai, Kerajaan Inggris masih memiliki Pulau Run.

Agar bisa memonopoli perdagangan pala, Belanda melakukan negosiasi untuk menukar Pulau Run dengan daerah jajahannya di pantai timur Benua Amerika, yaitu New Amsterdam.

Melalui Perjanjian Breda yang ditandatangani pada 31 Juli 1667, Inggris setuju dengan tawaran itu dan pulau yang dalam Bahasa Indian disebut dengan Manhatta tersebut resmi berpindah kepemilikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com