JAKARTA, KOMPAS.com - Jembatan Pulau Balang yang menghubungkan Kota Balikpapan dengan Pulau Balang di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, akhirnya tersambung, tepat pada Sabtu 31 Oktober 2020.
Hal ini sekaligus menandai era baru kemajuan infrastruktur konektivitas di Pulau Kalimantan yang diyakini akan memudahkan mobilitas, dan mendorong terciptanya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru.
EVP Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya (Persero) Muhammad Fauzan menuturkan, tersambungnya Jembatan Pulau Balang merupakan hasil kerja keras tim serta dukungan dari seluruh pihak baik dari masyarakat maupun stakeholder.
Baca juga: Jembatan Pulau Balang Tuntas, Balikpapan-Ibu Kota Baru Cuma 1 Jam
"Pembangunan jembatan ini dapat berjalan dengan baik dan minim hambatan berarti," ujar Fauzan menjawab Kompas.com, Senin (02/11/2020).
Kesukseskan pembangunan jembatan yang digadang-gadang menjadi jembatan cable stayed dengan dek beton terpanjang di Indonesia, ini dibangun bersama oleh PT Hutama Karya (Persero) dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk, dan PT Bangun Tjipta Konstruksi.
Jarak tempuh dari Balikpapan ke Penajam pun menjadi lebih singkat. Sebelumnya mencapai 5 jam melalui jalur laut menjadi 1 jam saja lewat darat melintasi Balikpapan-Kariangau-Jembatan Pulau Balang-Simpang Gersik-Penajam.
Baca juga: Jembatan Pulau Balang Dilengkapi Structural Health Monitoring System
"Kehadiran jembatan ini tentu akan memudahkan masyarakat umum dan pengusaha dalam melakukan perjalanan atau distribusi logistik," imbuh Fauzan.
Dia berharap, Jembatan Pulau Balang yang menjadi ikon baru ini dapat meningkatkan perekonomian di wilayah Gersik, Riko, Penajam Passer Utara, dan Tempadung.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.