MEDAN, KOMPAS.com - Guna mendukung kegiatan ekspor, Terminal Peti Kemas (TPK) Belawan memberikan layanan khusus operasional selama tiga hari atau 72 jam free time.
Layanana khusus ini untuk memasukkan peti kemas ekspor ke terminal peti kemas (gate in) atau open stack sampai batas waktu cargo masuk (closing time) dan dimuat ke atas kapal.
Proses ini dikenal dengan istilah masa satu penumpukan ekspor atau "masa 1".
Sementara open stack adalah waktu untuk eksportir membawa masuk peti kemasnya ke dalam terminal peti kemas dan closing time adalah batas waktu peti kemas masuk ke terminal.
Penerapan masa satu penumpukan selama tiga hari membuat operasional TPK Belawan yang dikelola PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo I lebih terkendali, dengan pelayanan kapal yang dibuka dalam satu waktu adalah empat sampai lima kapal.
General Manager TPK Belawan Indra Pamulihan mengatakan, layanan ini didukung oleh kapasitas block ekspor yang mencukupi dengan jumlah alat memadai serta tingkat kepadatan gate bisa dikendalikan.
Baca juga: Edy Rahmayadi Minta Pemkot Medan dan Pelindo 1 Bangun Rusun di Belawan
"Hal ini menjamin arus peti kemas masuk dan keluar lebih lancar sehingga mendorong percepatan operasional pelabuhan dan meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa," kata Indra dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (24/10/2020).
Untuk menjaga kelancaran logistik dan operasional, TPK Belawan menerapkan layanan 24/7 atau 24 jam dalam tujuh hari.
Pada jam tersebut, peti kemas yang masuk lebih sedikit sehingga bisa memaksimalkan waktu sebelum closing time supaya tidak terkena masa penumpukan yang lebih lama.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.