Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamis Besok Diresmikan Jokowi, Ini 8 Fakta Jembatan Teluk Kendari

Kompas.com - 21/10/2020, 18:56 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jembatan Teluk Kendari yang bakal menjadi ikon atau tengara Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, Kamis (22/10/2020).

Hal ini menyusul tuntasnya pekerjaan konstruksi fisik jembatan yang dirancang sepanjang 1,34 kilometer ini.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hedy Rahadian memastikan peresmian jembatan ini kepada Kompas.com, Rabu (21/10/2020).

Menurut Hedy, kendati segera diresmikan namun operasionalisasinya baru akan dilakukan seminggu ke depan.

Dengan terlebih dahulu mematangkan persiapan pembukaan yang diikuti sosialisasi keselamatan berkendara di atas jembatan kepada masyarakat.

Baca juga: Hampir Rampung, Jembatan Teluk Kendari Siap Dukung Kawasan Industri

Kabel pada teknologi jembatan cable stayed ini diimpor dari Austria.Mähesa Nur Syafei/Kementerian PUPR Kabel pada teknologi jembatan cable stayed ini diimpor dari Austria.
"Besok peresmian oleh Presiden Jokowi. Tapi operasionalnya seminggu kemudian, persiapan sosialisasi. Kalau tidak disosialisasikan, malah banyak warga yang berhenti di atas jembatan. Ini kan tidak boleh," tutur Hedy.

Pembangunan Jembatan Teluk Kendari ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di sekitar kawasan sekitar.

Selain itu, ketika jembatan ini dibuka, akan mempermudah akses masyarakat yang berada di kawasan Kota Lama atau Poasia yang selama ini dipisahkan oleh Teluk.

"Waktu tempuh atau travel time akan menjadi lebih singkat hanya sekitar tiga menit dari sebelumnya 30 menit. Ini manfaat strategis dari Jembatan Teluk Kendari," ucap Hedy.

Sementara itu Direktur Utama PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk Novel Arsyad menambahkan, sebagai kontraktor pelaksana pihaknya bersama PT Nindya Karya (Persero) melibatkan sekitar 450-500 tenaga konstruksi.

Pembangunan jembatan bertujuan untuk mendukung konektivitas pengembangan wilayah selatan Kota Kendari yakni daerah Poasia dan Pulau Bungkutoko yang akan dikembangkan menjadi kawasan industri, Kendari New Port, dan kawasan permukiman baru.
Mähesa Nur Syafei/Kementerian PUPR Pembangunan jembatan bertujuan untuk mendukung konektivitas pengembangan wilayah selatan Kota Kendari yakni daerah Poasia dan Pulau Bungkutoko yang akan dikembangkan menjadi kawasan industri, Kendari New Port, dan kawasan permukiman baru.
Waktu efektif yang dibutuhkan untuk menuntaskan pekerjaan konstruksi jembatan ini sekitar empat tahun.

"Untuk pekerjaan jembatan dengan nilai proyek sebesar ini, perlu waktu yang cukup lama. Namun, sejauh ini kami mampu menyelesaikannya tepat waktu. Kendala hanya pada pembersihan ranjau di sekitar area pekerjaan saat awal konstruksi," jelas Novel.

Berikut 8 Fakta Mengenai Jembatan Teluk Kendari:

1. Panjang jembatan

Konstruksi Jembatan Teluk Kendari dirancang sepanjang 1,34 kilometer. Terdiri dari pembangunan jalan pendekat atau oprit (602,5 meter), approach span (357,7 meter), side span (180 meter), dan bentang utama atau main span (200 meter).

2. Besaran anggaran

Selain mendukung aksesibilitas pelabuhan baru, Jembatan Teluk Kendari juga akan meningkatkan konektivitas jalan nasional dan jalan lingkar luar (Outer Ring Road) Kota Kendari.
Mähesa Nur Syafei/Kementerian PUPR Selain mendukung aksesibilitas pelabuhan baru, Jembatan Teluk Kendari juga akan meningkatkan konektivitas jalan nasional dan jalan lingkar luar (Outer Ring Road) Kota Kendari.
Pembangunan jembatan ini dilaksanakan dengan menggunakan dana APBN senilai Rp 800 miliar melalui skema kontrak tahun jamak atau multi years contract (MYC) 2015-2020.

3. Teknologi konstruksi

Teknologi yang digunakan pada pembangunan jembatan ini adalah cable stayed dengan kabelnya diimpor dari Austria.

Jembatan Teluk Kendari memiliki lebar 20 meter dengan empat lajur serta median dan trotoar. Progres konstruksi seluruhnya telah mencapai 100 persen.

4. Manfaat strategis

Pembangunan jembatan bertujuan untuk mendukung konektivitas pengembangan wilayah selatan Kota Kendari yakni daerah Poasia dan Pulau Bungkutoko yang akan dikembangkan menjadi kawasan industri, Kendari New Port (Bangkutoko), dan kawasan permukiman baru.

5. Travel time hanya 3-5 menit

Ketika jembatan ini dibuka, akan mempermudah akses masyarakat yang berada di kawasan Kota Lama atau Poasia yang selama ini dipisahkan oleh Teluk.

Mähesa Nur Syafei/Kementerian PUPR Ketika jembatan ini dibuka, akan mempermudah akses masyarakat yang berada di kawasan Kota Lama atau Poasia yang selama ini dipisahkan oleh Teluk.
Ketika jembatan ini dibuka, akan mempermudah akses masyarakat yang berada di kawasan Kota Lama atau Poasia yang selama ini dipisahkan oleh Teluk.

Jarak semakin dekat dengan waktu tempuh yang dibutuhkan hanya sekitar 3-5 menit. Selama ini, masyarakat harus menyeberangi Teluk Kendari menggunakan kapal ferry atau memutari teluk sejauh 20 Km dengan waktu tempuh 30-35 menit.

6. Mendukung kelancaran mobilitas manusia, barang, dan jasa

Kehadiran jembatan ini diperlukan agar konektivitas antar wilayah semakin lancar untuk mendukung  mobilitas barang, jasa, dan manusia lebih efisien.

Dengan konektivitas yang semakin lancar diharapkan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah sehingga dapat membantu proses percepatan pembangunan di wilayah tersebut.

Pengerjaan konstruksi Jembatan Teluk Kendari terdiri dari pembangunan jalan pendekat atau oprit (602,5 meter), approach span (357,7 meter), side span (180 meter), dan bentang utama atau main span (200 meter).
Mähesa Nur Syafei/Kementerian PUPR Pengerjaan konstruksi Jembatan Teluk Kendari terdiri dari pembangunan jalan pendekat atau oprit (602,5 meter), approach span (357,7 meter), side span (180 meter), dan bentang utama atau main span (200 meter).
Pemerintah juga telah mencanangkan pembangunan kawasan pelabuhan di Pulau Bungkutoko yang menjadi bagian pengembangan Kota Kendari dengan dibangunnya Pelabuhan Bangkutoko (Kendari New Port) seluas 66 hektar.

Kawasan pelabuhan ini merupakan pindahan dari pelabuhan lama di kawasan Kota Lama. Pelabuhan Bungkutoko diproyeksikan menjadi pintu masuk bagi komoditi dari dan ke luar Kota Kendari maupun Provinsi Sulawesi Tenggara dengan adanya rencana pembangunan kawasan industri penunjang seluas 26 hektar.

Di area pelabuhan juga akan dibangun terminal antar-moda (20 hektar), terminal multipurpose (32 hektar), terminal penumpang (23 hektar), dan tracking mangrove (24 hektar).

Jembatan Teluk Kendari, Kendari, Sulawesi Tenggara dirancang sepanjang 1,34 kilometer.Mahesa Nur Syafei/Kementerian PUPR Jembatan Teluk Kendari, Kendari, Sulawesi Tenggara dirancang sepanjang 1,34 kilometer.
7. Meningkatkan konektivitas jalan nasional dan lingkar luar

Selain mendukung aksesibilitas pelabuhan baru, Jembatan Teluk Kendari juga akan meningkatkan konektivitas jalan nasional dan jalan lingkar luar (outer ring road) Kota Kendari.

Berdasarkan road map, panjang pembangunan jalan lingkar luar sekitar 40 kilometer yang menghubungkan Kota Kendari dengan Kabupaten Konawe.

8. Dikerjakan oleh kontraktor BUMN

Pembangunan Jembatan Teluk Kendari dikerjakan oleh konsorsium kontraktor BUMN PT PP (Persero) Tbk dan PT Nindya Karya (Persero).

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau