JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah terus mempercepat ketersediaan infrastruktur konektivitas untuk menurunkan biaya logistik dan memberikan kemudahan bagi rakyat menuju fasilitas sosial dasar.
Pembangunan infrastruktur merupakan bagian dari visi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada periode lima tahun atau kurun 2019-2024.
Selama setahun (2019-2020) berkuasa, Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin telah menyelesaikan pembangunan dan mengoperasikan sepuluh ruas jalan tol untuk memenuhi kebutuhan publik.
Kendati demikian, stok infrastruktur Indonesia baru mencapai 43 persen terhadap total Produk Domestik Bruto (PDB).
Angka ini dianggap masih jauh dari target infrastruktur global secara rata-rata sebesar 70 persen.
Tak hanya itu, biaya logistik Indonesia juga saat ini masih 23,5 persen dari PDB.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan hal itu dalam laporan kinerja satu tahun Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang dikutip Kompas.com, Selasa (20/10/2020).
Baca juga: Tol Ngawi-Kertosono Dongkrak Potensi Kabupaten Nganjuk
"Angka ini masih tertinggi di antara negara-negara Asia Tenggara. Biaya logistik ini harus dipangkas," jelas Moeldoko.
Ada pun dari total sepuluh ruas jalan tol yang telah dibangun dan beroperasi selama periode 2019-2020, empat di antara sepuluh ruas jalan tol tersebut berada di dalam Jaringan Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS).
Keempatnya adalah Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka) sepanjang 189,2 kilometer, dan Tol Kayu Agung-Jakabaring yang membentang 33 kilometer.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.