GRESIK, KOMPAS.com - Satu per satu struktur yang dijadikan penanda sebuah kota atau tengara (landmark) berdiri di Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Terbaru, Gardu Suling (Garling) yang berada di tengah perlimaan Gedung Nasional Indonesia (GNI), diresmikan oleh Bupati Gresik Sambari Halim Radianto, Selasa (22/9/2020).
Garling merupakan hibah dari Pembangkit Jawa-Bali (PJB) unit Pembangkit Gresik kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik.
Garling menjadi penanda terbaru di Gresik, melengkapi Tugu Lontar di perempatan Kebomas, Keris Sumilang Gandring di perempatan Sentolang Jalan Veteran, serta Patung Gajah di perlimaan Petrokimia Gresik yang sempat menuai kontroversi.
Baca juga: Petrokimia Gresik Sulap SOR Tri Dharma Jadi Ruang Isolasi Darurat
General Manager PT PJB unit Pembangkit Gresik Ompang Reski Hasibuan mengatakan, Garling merupakan persembahan yang bisa dikenang sepanjang masa.
"Jangan dilihat seberapa besar nilai dan harganya, tapi lihat dari niat kami untuk memberikan sesuatu kepada Kabupaten Gresik," ujar Reski.
Tengara ini berdiri di tengah muara pertemuan arus lalu lintas yang mempertemukan antara Jalan Raya Pahlawan, Jaksa Agung Soeprapto, Panglima Sudirman serta akses menuju wisata religi salah satu Wali Songo, makam Maulana Malik Ibrahim.
Sambari masih mengingat, pada kurun tahun 1965 sampai 1972, Gardu Suling difungsikan sebagai penanda waktu berbuka puasa.
"Saat itu saya masih kecil, dan saya melihat masyarakat sangat merasakan sekali manfaat dari bunyi suling sebagai tanda berbuka puasa," kata Sambari.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.