KOMPAS.com - Kebiasaan buang air kecil (kencing) sembarangan menjadi masalah serius di kota-kota besar. Selain mengganggu, kebiasaan ini juga bisa merusak bangunan atau situs-situs bersejarah.
Namun, Kota Amsterdam punya cara unik untuk mengurangi kebiasaan tersebut. Dewan Kota Amsterdam memasang delapan urinal yang berisi rami.
Seluruh urinal tersebut ditempatkan di lokasi-lokasi yang sering digunakan untuk buang air kecil sembarangan di kota itu.
Baca juga: Viral! Begini Penampakan Toilet Abad Pertengahan
Sekilas, alat yang dinamai GreenPee itu terlihat seperti dekorasi taman dengan tanaman yang tumbuh pada bagian atasnya.
Tetapi jika dilihat dari dekat, maka Anda akan melihat adanya celah pada bagian samping urinal. Celah tersebut bisa digunakan untuk buang air kecil.
Alat ini diproduksi oleh perusahaan Belanda, Urban Senses. Hingga saat ini, total ada 12 urinal yang dipasang di seluruh Amsterdam.
Penemu GreenPee, Richard de Vries mengatakan, dewan kota memasang urinal berkelanjutan guna mengurangi kebiasaan buang air kecil sembarangan.
Baca juga: Amsterdam Ciptakan Kapal yang Berfungsi sebagai Jembatan Penyeberangan
GreenPee memiliki banyak manfaat, menurut De Vries, alat ini berfungsi melindungi bangunan bersejarah dari efek korosif yang diakibatkan oleh urin.
Manfaat lainnya adalah mengurangi penggunaan air dibandingkan dengan memasang toilet tradisional.
Selain itu, urin yang dihasilkan tidak dibuang percuma. GreenPee juga dinilai merupakan pilihan yang lebih berkelanjutan karena mengubah urin menjadi pupuk organik untuk tanaman.
Setelah tangki dikosongkan, campuran urin dan rami dapat digunakan untuk pupuk organik untuk taman kota, taman atap, dan pertanian kota.
"Terlihat bagus namun juga fungsional," kata De Vries seperti dikutip dari laman CNN, Senin (24/8/3030).
Pada awalnya, dewan kota melaksanakan proyek percontohan dengan memasang empat buah urinal pada tahun 2018. Hasilnya, ada penurunan sekitar 50 persen.
Keberhasilan uji coba tersebut, mendorong dewan kota untuk memesan delapan unit alat lain dan dipasang di titik-titik yang sering digunakan untuk buang air kecil.
Baca juga: Turun 23 Persen, Warga yang Masih BAB Sembarangan Tersisa 23,7 Juta