JAKARTA, KOMPAS.com - Anak-anak suku pedalaman Papua yang bersekolah di SDN Muko Tanah Merah, Distrik Yaro, Nabire, akhirnya bisa tersenyum kembali.
Mereka dapat mengisi asrama yang telah direhabilitasi oleh Yayasan Tunas Bakti Nusantara (Bakti Nusantara) yang bekerja sama dengan Bosch Indonesia dan AFC Life Science.
Kehadiran asrama yang diresmikan oleh Pemerintah Kabupaten Nabire dan didukung Kodim 1705/Paniai ini diharapkan dapat memfasilitasi anak-anak pedalaman yang selama ini perlu menempuh hampir lima jam perjalanan hanya untuk bersekolah.
Asrama lama yang diinisasi oleh para guru, dirasa sudah tidak layak guna dan harus ditingkatkan agar anak-anak sekolah dapat semakin fokus dan bersemangat bersekolah.
Kolaborasi Bakti Nusantara dengan Bosch Indonesia dan AFC Life Science merupakan salah satu implementasi visi pemerataan kualitas sumber daya manusia untuk kemajuan Indonesia.
Selain pembangunan asrama, Bakti Nusantara dengan dukungan para sponsor dan donatur, juga mengadakan woodworking workshop (pelatihan kerajinan kayu) serta pembagian sembako bagi guru, masyarakat sekitar, dan tenaga honorer lain.
Baca juga: 11 BUMN Patungan Bangun Asrama Mahasiswa
Bupati Nabire Isaias Dow menuturkan, rehabilitasi asrama ini selaras dengan program Pemerintah Kabupaten Nabire, yakni meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, berilmu, berbudaya, dan berdaya saing.
"Dengan asrama yang layak dan memadai, serta kebutuhan pokok yang terus terpenuhi, anak-anak dapat belajar secara optimal sehingga kelak tumbuh menjadi manusia berdaya, sehingga mampu ikut andil memajukan Papua, khususnya Nabire," kata Isaias dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (15/8/2020).
Kompleks asrama yang diresmikan pada Sabtu (15/8/2020), ini terdiri dari lima bangunan utama yang mencakup asrama putra yang dibangun bersama Bosch Indonesia dengan nama Honai Chista yang diambil dari nama seorang dewi pengetahuan Persia.
Kemudian asrama putri, ruang makan dan dapur, serta kamar mandi yang merupakan hasil kolaborasi dengan AFC Life Science yang diberi nama Helen Ariany Center.
Selain itu, anak-anak SDN Muko juga mendapatkan bantuan biaya hidup selama lima tahun dari Bosch Indonesia sebagai upaya membantu kelancaran proses pendidikan mereka.
Sebelumnya, anak-anak pedalaman Papua yang bersekolah di SD Negeri Muko Tanah Merah tinggal di asrama darurat yang merupakan dapur rumah kepala sekolah, Agusthina Taihuttu.
Agusthina secara pribadi membiayai kebutuhan sehari-hari anak didiknya selama bersekolah. Untuk mendapatkan tambahan biaya, Agusthina bersama anak-anak kemudian menanam singkong dan mencari batu di sungai untuk dijual.
Baca juga: Pemerintah Pangkas Jatah Rusun Ponpes dan Asrama Mahasiswa
“Kami sangat senang dan terharu mendapat bantuan yang digalang oleh Bakti Nusantara. Semoga asrama ini bisa menjadi penyemangat anak-anak untuk menggapai cita-cita lebih besar lagi," kata Agusthina.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Yayasan Tunas Bakti Nusantara Assed Lussak mengatakan, pembangunan asrama ini merupakan bentuk dukungan pemerataan kesejahteraan masyarakat di daerah tertinggal, terluar dan terdepan (3T) indonesia.
"Inisiasi ini dilakukan sejak 2016 untuk mendobrak keterbatasan akses pendidikan maupun kesehatan, agar setiap rakyat Indonesia dapat merasakan kesejahteraan di manapun mereka berada,” ungkap Assed.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.