Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Penularan Covid-19, Terapkan Desain Hunian dengan Banyak Bukaan

Kompas.com - 03/08/2020, 10:37 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Konsep perumahan yang mengedepankan kepentingan kesehatan dan kebersihan tampaknya menjadi keharusan untuk saat ini dan masa-masa mendatang.

Sebagaimana diketahui, wabah Covid-19 yang berjangkit hampir delapan bulan ini telah membuat banyak perubahan mendasar dalam gaya hidup maupun aktivitas keseharian manusia di seluruh dunia.

Angka penularan yang masih mengkhawatirkan, memicu kesadaran banyak orang bahwa gaya hidup sehat merupakan kunci agar terhindar dari paparan penyakit berbahaya tersebut.

Masyarakat semakin sadar, penerapan protokol kesehatan (physical distancing, penggunaan masker di tempat umum, anjuran rutin cuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir) adalah langkah sederhana yang penting dilakukan untuk menanggulangi semakin meluasnya penyebaran virus Covid-19.

Baca juga: Rumah Tusuk Sate Dianggap Sial, Mitos atau Fakta? Ini Penjelasannya

Lebih dari sekadar perubahan aktivitas keseharian dan lifestyle, Pandemi Covid-19 juga mengubah struktur kehidupan masyarakat, termasuk dalam perencanaan tata ruang kota.

Di hampir setiap klaster perumahan, telah terjadi perubahan ruang privat hunian menjadi area produktif, rekreasi, ruang belajar, tempat ibadah dan lainnya.

Hal ini tidak lepas dari kebijakan work from home (wfh) yang diterapkan hampir semua pelaku dunia usaha bagi hampir seluruh karyawannya selama beberapa bulan terakhir.

Perubahan cara hidup ini menimbulkan banyak pertanyaan terkait hunian serta apa yang bisa kita lakukan di lingkungan pribadi dalam rangka pencegahan penularan Covid-19.

Praktisi kesehatan dan Pembina Kota Sehat di wilayah Jakarta Timur dr. Yulia Muliaty  mengingatkan masyarakat tentang karakter dan cara penularan Covid-19.

“Mengingat cara penularan Covid-19 adalah melalui droplet, masyarakat harus paham bahwa strain Sars-CoV-2 dapat bertahan hidup pada suhu 90 derajat Celsius selama satu jam,” ujar Yulia dalam keterangan tertulis yang dikutip Kompas.com, Senin (3/8/2020).

Terkait dengan karakter virus tersebut, Yulia memberikan beberapa tips praktis untuk mendapatkan hunian sehat.

Baca juga: Era New Normal, Fungsi Rumah Tak Lagi Hanya sebagai Tempat Tinggal

Pertama, pastikan terdapat ventilasi udara yang memadai pada tiap ruangan. Kedua, pastikan masuknya cahaya matahari ke dalam rumah. Ketiga, hindari re-sirkulasi udara seperti yang terjadi pada penggunaan AC terus-menerus.

Konsep hunian sehat yang mengedepankan bukaan untuk sirkulasi udara dan pencahayaan.copyright Studio ArsitektropiS Konsep hunian sehat yang mengedepankan bukaan untuk sirkulasi udara dan pencahayaan.
Yulia mengamati, saat ini terjadi peningkatan klaster yang rentan Covid-19 melalui sirkulasi udara yang berputar secara statis seperti pada ruangan yang menggunakan AC.

“Walaupun kontak dekat menjadi faktor utama, namun kondisi berjejalan dengan ventilasi ruangan yang buruk bisa menjadi sebab bertahannya virus dalam ruangan,” jelasnya.

Saran keempat, usahakan menerima tamu di luar ruangan dengan udara bebas serta tidak bersinggungan langsung dengan ruang keluarga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau