Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat Batang, Indonesia Bersaing Ketat dengan Thailand, Vietnam, dan Kamboja

Kompas.com - 24/07/2020, 09:16 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Kendati demikian, Andrew menyarankan Pemerintah untuk menunjukkan image  bagus dan positif, OSS cepat, tax allowance yang menarik, serta perbanyak bonded zone.

"Para investor melihat ini oportunity yang pas. Terutama setelah Presiden Jokowi meresmikan Kawasan Industri Batang di Jawa Tengah pada 30/6/2020, pilihan bonded zone dan industrial estate Indonesia menjadi lebih variatif dan menarik," tutur dia.

Hal senada dikatakan Country Head Knight Frank Indonesia Willson Kalip. Dalam keterangan tertulisnya, dia menuturkan, Indonesia siap menangkap peluang itu dengan mempersiapkan kawasan industri terpadu baru. 

Salah satunya di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Sementara kawasan industri lainnya ada di Brebes, dan Subang (Jawa Barat)

Oleh karena itu, sinergi Pemerintah dengan dunia usaha diharapkan dapat mempercepat proses relokasi industri, sekaligus membangun optimisme untuk kebangkitan industri sebagai penggerak pemulihan ekonomi nasional.

Baca juga: Kesiapan Kawasan Industri Merespons Permintaan Jokowi Terkait Diskon Harga untuk Investor Asing

Kawasan industri terpadu Batang saat ini dipersiapkan pemerintah untuk menjadi destinasi relokasi industri global ke Indonesia," kata Willson.

Batang juga memiliki banyak potensi. Antara lain lokasinya yang berada di antara Brebes dan Semarang.

Kemudian, tingkat upah yang kompetitif yakni Rp 2,06 juta per bulan, dukungan infrastruktur seperti akses Tol Trans-Jawa, pelabuhan, dan jalur kereta api Jakarta-Surabaya, peruntukan 4.300 hektar lahan industri, serta harga lahan yang kompetitif.

Selain itu, terdapat stimulus dan insentif termasuk tax holiday, granted land right, kemudahan mengakuisisi lahan, serta pengurangan retribusi dan pajak lokal.

Tantangan berikutnya adalah komitmen akselerasi dalam proses perizinan dan birokrasi agar daya jual kawasan ini menarik bagi para investor.

Kinerja Pasar Secara Umum

Sementara secara umum, kinerja pasar kawasan industri Indonesia mengalami stagnasi dengan kecenderungan pelemahan, baik dalam suplai, rerata harga dan tingkat penjualan lahan.

Pasokan lahan industri cenderung stagnan, hal ini karena kelangkaan dan tingginya harga lahan.

Lahan industri yang telah terserap sekitar 52 hektar, didominasi oleh sektor otomotif di Koridor Timur sebesar 62 persen. Dengan prediksi masih terdapat peningkatan transaksi saat ini.

Baca juga: Argo Manunggal Rilis Kawasan Industri di Jawa Tengah Kuartal III-2020

Sedangkan serapan baru di Koridor Timur dan Barat pada periode ini merupakan lanjutan dari kesepakatan yang telah dilakukan pada periode sebelumnya, baik untuk sektor otomotif,  termasuk potensi serapan dari sektor data center.

Nilai serapan pada periode ini cenderung stabil dibanding periode sebelumnya, di kisaran 68,2 persen.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau