Untuk merealisasikan rumah pintar ini, Synthesis merogoh kocek sebesar Rp 300 hingga 400 miliar.
Pengembang telah memperkenalkan produk ini melalui pra-penjualan sejak 22 April 2019, dengan harga perdana Rp 900 juta sampai Rp 1,1 miliar per unit untuk tipe Paras.
Sementara tipe Candi dipasarkan dengan patokan harga sekitar Rp 1,3 miliar per unit.
Synthesis Homes dilengkapi fasilitas berupa empat taman tematik yang bernama Green Park, Edu Park, Sport Park, dan Fun Park. Ada pula club house dan ruang komersial yang terdiri dari 40 unit ruko.
Selain Synthesis Development, pengembang lain yang ikut bersaing mengembangkan hunian berkonsep TOD adalah Astra Property dan Hongkong Land.
Proyek apartemen tersebut berada di koridor TB Simatupang yang diluncurkan pada Februari 2018 silam.
Arumaya Residence merupakan sebuah hunian eksklusif yang letaknya diapit dua stasiun MRT yakni, MRT Fatmawati dan Lebak Bulus.
Baca juga: Lahan, Tantangan Terbesar Pembangunan Hunian Berbasis TOD
Apartemen tersebut dibangun di lahan seluas 2,6 hektar dengan total sebanyak 262 unit.
Terdapat tiga tipe unit yang tersedia mulai satu kamar tidur ukuran 55 meter persegi dua kamar tidur persegi ukuran 82 meter persegi, hingga tiga kamar tidur ukuran 120 meter persegi.
Harga yang ditawarkan pun beragam mulai dari Rp 1,9 hingga 4,5 miliar.
Selain itu, lokasi hunian vertikal ini nantinya lebih mudah dijangkau melalui Jakarta Outer Ring Road (JORR) dan Jalan Tol Depok–Antasari (Desari) pada September 2018 lalu.
Anak usaha PT Jaya Real Property Tbk (JRP), PT Jaya Properti Fatmawati, juga mengembangkan hunian berkonsep TOD.
Hunian yang diberi nama Creative Office and Residence (CORE) Cipete ini berada dekat dengan MRT Cipete Raya yang merupakan salah satu titik rencana pengembangan TOD yang diinisisi oleh Pemerintah.
CORE Cipete diluncurkan pada tahun lalu dengan konsep one stop living atau menggabungkan antara hunian, kantor, co-working space, dan berbagai sarana pendukung.
Lokasinya yang dekat dengan MRT Cipete ini diklaim dapat memudahkan mobilitas penghuninya.
Baca juga: Satu Kawasan TOD DKI Jakarta Tak Sinkron dengan Pemerintah Pusat