Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/07/2020, 09:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam mendukung ketersediaan sarana dan prasarana sanitasi yang bersih dan layak di kawasan pariwisata, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengembangkan teknologi toilet wisata yang dilengkapi sistem pengolahan air limbah ramah lingkungan.

Prototipe teknologi ini telah diterapkan di beberapa destinasi wisata di Indonesia seperti Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prioritas Danau Toba Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2018 dan KSPN Morotai Provinsi Maluku Utara pada 2019.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan dukungan inovasi dan teknologi diperlukan dalam pembangunan infrastruktur untuk menjadi lebih baik, cepat, dan lebih murah.

“Pemanfaatan teknologi tepat guna, efektif, dan ramah lingkungan juga didorong guna menciptakan nilai tambah dan pembangunan berkelanjutan sehingga manfaat infrastruktur dapat dirasakan generasi mendatang,” kata Basuki dalam siaran pers, Sabtu (11/7/2020).

Baca juga: Ketersediaan Toilet Khusus Difabel di Ruang Publik Baru 2 persen

Toilet wisata ini dikembangkan dengan memanfaatkan teknologi biotour yang merupakan pengembangan rangkaian teknologi biofil.

Teknologi ini memungkinkan air limbah diproses dengan sistem anaerobik dalam bak penampungan berkapasitas sekitar 5.000 liter.

Biofilter kemudian mengolah air limbah dari kloset, wastafel, dan urinoir toilet yang selanjutnya dialirkan ke empat kolam sanita.

Kolam ini dilengkapi dengan batu koral dan ditanami tanaman air berbeda jenis seperti kana air, bambu air, papyrus serta melati air.

Tanaman air tersebut berfungsi menetralisasi sisa limbah dan patogen-patogen yang dapat membahayakan kesehatan sehingga air yang akan dibuang ke badan air telah memenuhi standar baku mutu air limbah domestik.

Toilet wisata berteknologi biotour.Kementerian PUPR Toilet wisata berteknologi biotour.
Keunggulan teknologi toilet wisata ini di antaranya adalah meningkatkan kualitas sanitasi di kawasan pariwisata, mempermudah akses wisatawan terhadap prasarana sanitasi, dan meningkatkan kesan estetis pada Instalansi Pengelolaan Air Limbah (IPAL).

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com