JAKARTA, KOMPAS.com - Beragam strategi dilakukan pengembang properti untuk dapat terus eksis dan berproduksi di tengah-tengah Pandemi Covid-19.
Di antaranya dengan menawarkan subsidi uang muka atau down payment (DP), uang tanda jadi atau booking fee, dan biaya provisi KPR.
Strategi ini diterapkan untuk memperbaiki kinerja penjualan yang mengalami penurunan selama masa Pandemi Covid-19.
Seperti diakui Direktur Triyasa Propertindo Andrie Gotama. Dia tak memungkiri pandemi telah mengganggu seluruh bisnis, termasuk properti.
Namun demikian Andrie optimistis dengan strategi tersebut, Triyasa dapat menangguk penjualan, terutama untuk proyek Samira Regency di Kota Bekasi, sesuai target.
Baca juga: Samira Regency, Proyek Ke-5 Triyasa Propertindo Mulai Dibangun
"Hal ini tentunya harus didukung oleh bank mitra kami untuk pembiayaan KPR," ujar Andrie dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Minggu (28/6/2020).
Adapun subsidi yang diberikan Triyasa untuk konsumen Samira Regency berupa uang tanda jadi Rp 5 juta, DP Rp 5 juta, dan pengembalian tunai biaya KPR 4 persen.
Jika antusiasme masyarakat tinggi, program subsidi ini akan dilanjutkan hingga Bulan Juli mendatang.
Triyasa berharap dapat meraup penjualan Rp 20 miliar dari penjualan Samira Regency melalui program subsidi ini.
Samira Regency sendiri dirancang seluas 2,1 hektar, terdiri dari beragam tipe rumah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.