JAKARTA, KOMPAS.com - Selama Kuartal I-2020, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 1,65 triliun atau turun 3,5 persen dari periode yang sama tahun 2019 yakni Rp 1,71 triliun.
Penurunan juga terjadi pada segmen laba bruto yang tercatat sebesar Rp 977 miliar atau lebih rendah 1 persen dibanding tahun lalu senilai Rp 987 miliar.
Sedangkan EBITDA sebesar Rp 978 miliar, stabil ketimbang capaian tahun sebelumnya Rp 973 miliar.
Director and Corporate Secretary PT Pakuwon Jati Tbk Minarto Basuki menuturkan, secara rinci komposisi pendapatan tahun ini terdiri atas dua segmen utama.
Sebesar 54 persen recurring revenue (pendapatan berulang) dan 46 persen development revenue (pendapatan pengembangan).
Baca juga: Laba Naik 13,3 Persen, Pakuwon Kantongi Rp 3,23 Triliun
Hal tersebut sesuai dengan strategi perseroan untuk terus konsisten dengan komposisi pendapatan yang berimbang antara pendapatan berulang dan pengembangan.
Pendapatan berulang perseroan tahun ini mencapai Rp 898 miliar atau naik 1,3 persen dibandingkan tahun lalu yang berada di kisaran angka Rp 887 miliar
"Kenaikan pendapatan ini ditunjang dari pusat perbelanjaan ritel dan hotel-hotel eksisting perseroan," ucap Minarto dalam siaran pers, Jumat (26/6/2020).
Sebagai contoh, beroperasinya Hotel Four Points Pakuwon Indah Surabaya pada 8 Desember 2019 menjadi salah satu faktor kenaikan pendapatan berulang perseroan.
Sedangkan, pendapatan pengembangan perseroan tahun ini mencapai Rp 752 miliar dibanding tahun lalu sebesar Rp 824 miliar.
Penurunan tersebut disebabkan, perseroan telah menerapkan pengakuan penjualan sesuai PSAK 72.
Baca juga: Pakuwon Resmikan Hotel Four Points Kedua di Surabaya
Aturan tersebut mengatur pengakuan penjualan berdasarkan handover (penyerahan unit) tidak lagi berdasarkan percentage of completion (persentase penyelesaian proyek).
Berdasarkan pendapatan per segmen, kontribusi terbesar didapatkan dari penyewaan ritel dan rumah tapak masing-masing menyumbangkan angka sebesar 42 persen dan 25 persen.
Kemudian, pendapatan yang diperoleh dari kondominium sebesar 19 persen, hotel dan serviced apartments sebesar 8 persen, penyewaan dan penjualan kantor masing-masing 4 persen dan 2 persen.
Tahun ini, perseroan akan merogoh kocek Rp 336 miliar untuk membiayai konstruksi proyek perseroan seperti, fase 2 Kota Kasablanka (Kokas), fase 3, 4, dan 5 Pakuwon Mall, East Cost Mansion, Tunjungan Plaza 6, serta pembelian tanah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.