Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib 6 Pencakar Langit Dunia Saat Corona, Ini Kabar Terbarunya...

Kompas.com - 19/06/2020, 20:25 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa negara di dunia sedang berlomba membangun gedung pencakar langit (skyscrapers).

Peruntukan bangunan-bangunan jangkung tersebut beragam, mulai dari perkantoran, residensial, maupun mixed-use.

Kendati demikian, rekor pencakar langit tertinggi dunia masih dipegang oleh Menara Burj Khalifa di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), dengan ketinggian 828 meter.

Lantas, apakah ada pencakar langit dunia lainnya yang sedang dibangun saat Pandemi Covid-19 dan mengalahkan rekor Burj Khalifa?

Baca juga: China Resmi Larang Penjiplakan Gedung Pencakar Langit

Berikut ini enam pencakar langit yang konstruksinya terus berlanjut.

1. Central Park Tower

Gedung pencakar langit ini dirancang dengan ketinggian 1.550 kaki atau sekitar 472 meter. 

Bangunan jangkung ini terletak di salah satu kompleks paling bergengsi di dunia, Billionaire's Row, New York, Amerika Serikat.

Pembangunan Central Park Tower telah dilakukan sejak tahun 2014 silam dan ditargetkan rampung pada tahun 2021.

Central Park Tower telah mencapai tahap l penutupan atap (topping off) pada tahun 2019 silam. 

Semenjak Pandemi Corona merebak di Amerika Serikat, pembangunan konstruksi pencakar langit ini sempat dihentikan sementara pada Maret lalu.

Gedung ini akan digunakan sebagai apartemen yang menyajikan pemandangan kota.

2. Yachthouse Residences Club

Brasil sedang melakukan pembangunan gedung pencakar langit setinggi 919 kaki atau sekitar 280 meter. 

Gedung tersebut diberi nama Yachthouse Residences Club dan dirancang 91 lantai.

Yachthouse Residences Club ini berada di resor pantai Balneário Camboriú, Brasil, Amerika Selatan.

Pencakar langit ini telah dimulai konstruksinya tahun 2014 dan ditargetkan rampung pada akhir tahun ini. 

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau