JAKARTA, KOMPAS.com - Koridor Timur Jakarta dengan Bekasi sebagai motornya, bukan lagi halaman belakang Ibu Kota Jakarta.
Dengan populasi lebih dari 5 juta jiwa, koridor yang digadang-gadang sebagai masa depan destinasi investasi Indonesia ini dianggap punya potensi sangat besar.
Potensi itu antara lain digenjotnya pembangunan infrastruktur yang demikian masif. Bukan sembarang infrastruktur, melainkan Proyek Strategis Nasional (PSN).
Sebut saja Light Rail Transit (LRT) Trase Bekasi-Cawang, Kereta Cepat Jakarta Bandung, Tol Jakarta-Cikampek II Elevated, Tol Jakarta-Cikampek II Selatan, Bandara Internasional Kertajati, dan Pelabuhan Majalaya.
PSN tersebut dibangun untuk meningkatkan daya saing, mendukung mobilitas masyarakat, barang, dan jasa serta mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Baca juga: Upaya 6 Raksasa Sulap Bekasi dari Kawasan Industri Jadi Tujuan Investasi
"Pembangunan infrastruktur ini menjadikan Koridor Timur Jakarta sangat strategis, khas, dan unik serta makin menjadi incaran konsumen dan investor," ujar Ketua AREBI Lukas Bong, Rabu (10/6/2020).
Koridor yang membentang sepanjang 60 kilometer ini juga merupakan konsentrasi kawasan industri Nasional dengan banyak perusahaan multinasional beroperasi.
Presiden Direktur PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk Yoshihiro Kobi menyebut, satu kawasan industri saja yakni MM2100, diisi tak kurang dari 364 perusahaan yang mempekerjakan 130.000 karyawan.
Belum lagi jika dihitung secara keseluruhan, terdapat total 4.000 perusahaan di tujuh kawasan industri Koridor Timur Jakarta.
Perusahaan Jepang masih mendominasi dengan angka 62 persen.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.