KOMPAS.com - Pemerintah Singapura berencana membangun asrama baru bagi pekerja migran. Pembangun asrama ini dilakukan untuk mengurangi kepadatan, agar asrama lebih layak huni.
Pemerintah Singapura juga berencana memperbaiki properti milik negara yang tidak digunakan sehingga bisa dimanfaatkan sebagai akomodasi bagi pekerja.
Mengutip laman Channel News Asia, Kementerian Tenaga Kerja dan Kementerian Pembangunan Nasional Singapura mengatakan akan menyiapkan ruang tambahan untuk 60.000 pekerja pada akahir tahun 2020.
Baca juga: Lockdown Singapura Dihentikan, Pengembang Diminta Tahan Diri
Sebanyak delapan lokasi telah ditentukan untuk pembangunan asrama baru ini, antara lain di Kranji, Tuas, Admiralty, Choa Chu Kang, dan Tampines.
Sementara beberapa properti milik negara yang akan dipugar seperti bekas gedung Bedok North Secondary School dan bekas bangunan Anderson Junior College Hostel.
Selanjutnya, sebagai bagian dari rencana jangka panjang, Pemerintah Singapura berencana untuk membangun beberapa asrama baru yang dapat menampung hingga 100.000 pekerja.
Asrama ini akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas termasuk minimarket. Para pekerja yang tinggal di asrama ini juga akan mendapatkan akes ke perawatan dan dukungan medis.
Selain memperluas ketersediaan perumahan bagi pekerja asing, Singapura juga akan mengembangkan spesifikasi untuk asarama baru.
Spesifikasi yang dikembangkan antara lain desain, fasilitas, manajemen, dan regulasi.
Melansir laman Strait Times, Pemerintah Singapura juga akan menetapkan standar baru termasuk menurunkan jumlah penghuni per kamar dan jumlah orang yang harus berbagi toilet.
"Kami mengambil pelajaran yang didapat dari pandemi Covid-19 saat ini," tulis Pemerintah Singapura.
Seperti diketahui, Singapura sempat mengalami lonjakan kasus infeksi Covid-19 para pekerja migran yang tinggal di asrama.
Kondisi tempat tinggal yang ramai dan kurang bersih disebut menjadi salah satu faktor meledaknya kasus Covid-19 di negeri itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.