KOMPAS.com - Pemerintah India berencana merombak kompleks pemerintahan mereka.
Rencana tersebut mencakup penghancuran beberapa gedung pemerintah dan perombakan gedung parlemen yang dibangun pasca-kemerdekaan.
Gedung-gedung tersebut bukan merupakan bangunan cagar budaya.
Sebagai gantinya, akan dibangun tempat tinggal dan kantor khusus bagi perdana menteri India.
Pemerintah India bekerja sama dengan firma desain HCP merancang kompleks parlemen baru tepat di samping bangunan eksisting.
Baca juga: India Krisis Udara, Sebuah Bar Jual Oksigen Murni
Gedung baru ini diperkirakan menghabiskan dana 9,22 miliar rupee atau sekitar Rp 1,79 triliun.
Melansir laman Strait Times, Minggu (24/5/2020), rencana ini membuahkan pertentangan. Proyek kontroversial ini banyak dikritik oleh perencana kota dan kelompok masyarakat sipil.
Para penentang rencana pembangunan gedung ini mempertanyakan mengapa Pemerintah India tidak mencontoh bangunan parlemen di seluruh dunia, dan merenovasi struktur yang kini sudah berusia 100 tahun itu.
Selain itu, para penentang juga mempertanyakan penggunaan dana pembangunan tersebut.
Mereka berpendapat, sebaiknya dana itu dialihkan untuk membersihkan kota, mengingat Delhi dikenal sebagai salah satu kota paling tercemar di dunia.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.