JAKARTA, KOMPAS.com - Polusi udara di India sudah mencapai pada tingkat berbahaya, masyarakat mengalami krisis kesehatan yang cukup parah.
Pada puncaknya, banyak orang kemudian mendatangi "Oxy Pure", sebuah bar oksigen yang memasang tabung ke hidung pelanggan.
Oxy Pure yang berada di Select Citywalk, menawarkan aroma lavender, serai, kayu putih, peppermint, kayu manis, dan permen.
Pelanggan cukup membayar 4 dollar (Rp 56.500) hingga 6 dollar AS (Rp 84.500) selama 15 menit dengan menghirup oksigen yang dibawa melalui hidung.
Dengan tidak adanya pilihan lain, Lisa Dwivedi, seorang warga Ukraina yang tinggal di kota New Delhi, mengatakan dia datang ke Oxy Pure karena dirinya sudah mengalami beberapa masalah kesehatan akibat polusi udara di India, seperti mata perih, hidung berair, dan tenggorokan bengkak.
"Saya tidak tahu apakah sudah tersugesti di psikis saya, tetapi membuat saya merasa senang mengetahui bahwa saya bisa menghirup oksigen murni, walaupun hanya sampai 15 menit," terang Lisa.
Krisis polusi udara di India yang begitu parah membuat para pejabat menyatakan darurat kesehatan, awal November ini.
Untuk diketahui, tingkat partikel partikulat yang mematikan naik beberapa puluh kali lipat di atas toleransi yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Dokter melaporkan lonjakan pasien dengan masalah pernapasan parah semakin banyak. Pada minggu ini saja, pemerintah New Delhi menutup semua sekolah dasar untuk kedua kalinyakarena polusi.
Meskipun udara begitu menakutkan sehingga dapat menyebabkan kerusakan otak pada anak-anak, beberapa pejabat pemerintah pusat menolak untuk mengatasi masalah yang telah terjadi di India selama bertahun-tahun atau paling tidak meminimalisasi keparahannya.
Lambat laun polusi udara ini menjadi sangat beracun di India. Ketika kadar PM mencapai 2.5, partikel, kecil ini menyebabkan penyakit kanker, naik hingga sekitar 60 kali batas aman di beberapa bagian ibukota.
Harsh Vardhan, Menteri Kesehatan India, merekomendasikan agar masyarakat memakan wortel untuk melawan efek berbahaya yang disebabkan polusi udara.
Di sisi lain, para anggota parlemen senior justru mengkritik siapa pun yang mencoba menghentikan petani membakar tanaman mereka.
Sebaliknya, mereka justru menyarankan agar masyarakat berdoa kepada dewa hujan Hindu untuk meminta bantuan.
Sejauh ini, Perdana Menteri Narendra Modi menahan diri untuk buka suara tentang masalah pencemaran udara di Indi.
Meski demikian, Modi telah membentuk sebuah panel, tetapi pertemuan tingkat tinggi parlemen pada hari Jumat tentang polusi dibatalkan karena hampir tidak ada pejabat yang muncul.
"Orang-orang sekarat dan itu tidak mungkin terjadi di negara-negara yang beradab. Kami tidak akan mentolerir ini. Kami sedang memprotes segalanya. " terang hakim Mahkamah Agung.
Baca juga: 5 Hal Ini Kerap Tak Disadari Sebabkan Polusi Lingkungan
Tanpa solusi segera, beberapa orang India untuk sementara waktu mencoba mendatangi bar oksigen Oxy Pure.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.