JAKARTA, KOMPAS.com - Meskipun pertumbuhan sektor pergudangan tampak lambat, namun dalam empat tahun terakhir harganya terus meningkat.
Pergerakan harga ini sejalan dengan peningkatan kebutuhan pergudangan untuk menyimpan bahan kebutuhan sehari-hari atau yang relevan dengan kehidupan masyarakat.
Pada saat Pandemi Covid-19, semakin banyak masyarakat yang melakukan transaksi daring melalui aplikasi market place.
Fenomena ini mendorong tingginya kebutuhan pergudangan yang berasal dari perusahaan pemasok kebutuhan sehari-hari tadi.
Baca juga: Hanya Rumah Seharga Kurang dari Rp 2 Miliar yang Berjaya Saat Corona
Managing Partner Residencial Services Coldwell Banker Indonesia Alvin Alexander mengungkapkan, kenaikan harga pergudangan dari Kuartal Pertama 2017 hingga Kuartal Keempat 2019 mengalami kenaikan signifikan dibandingkan sektor lainnya.
"Kenaikan harga pergudangan meningkat secara empat tahunan sebanyak 7 persen," tutur Alvin dalam konferensi daring, dikutip Kompas.com, Selasa (19/5/2020).
Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa kenaikan harga pergudangan dari Kuartal I-2017 ke Kuartal IV- 2019 mengalami kenaikan yang signifikan dibandingkan sektor lainnya.
Sementara harga sewa perkantoran, pusat perbelanjaan, dan apartemen strata terus tertekan.
Harga lahan industri terlihat stagnan, harga apartemen hanya naik 3 persen dan harga perkantoran naik hanya 1 persen.
Baca juga: New Normal, Keseimbangan, dan Sinyal Kebangkitan Properti
"Pertumbuhan bisnis online terutama untuk bahan makanan telah mendorong tren positif pasar pergudangan," lanjutnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.