Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/05/2020, 09:00 WIB
Putri Zakia Salsabila ,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengembangkan inovasi teknologi Kereta Mandi, Cuci, Kakus, dan Wastafel (Kereta MCK).

Inovasi Kereta MCK ini akan diterapkan di daerah-daerah yang belum memiliki fasilitas sanitasi yang layak.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan dukungan inovasi dan teknologi diperlukan untuk membangun infrastruktur yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih murah.

Inovasi Kereta MCK merupakan pengembangan dari purwarupa teknologi Toilet Mobile yang dibuat Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Perumahan dan Permukiman Kementerian PUPR.

Pada tahun 2019 Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi melakukan replikasi perdana perekayasaan fasilitas mandi, cuci, kakus, dan wastafel menjadi satu kesatuan kompak dalam bentuk Kereta, yang kemudian diberi nama Kereta MCK.

Baca juga: Kementerian PUPR Beli 10.000 Ton Karet Petani

"Pemanfaatan teknologi yang tepat guna, efektif, dan ramah lingkungan juga didorong guna menciptakan nilai tambah dan pembangunan berkelanjutan sehingga manfaat infrastruktur dapat dirasakan generasi mendatang," ujar Basuki dalam siaran resmi yang diterima Kompas.com, Selasa (5/5/2020).

Desain Kereta MCK dibuat dengan sistem mobile agar mudah untuk berpindah melayani dari satu tempat ke tempat lainnya.

Kereta MCK ini memiliki kapasitas tangki air sebesar 7.000 liter, yang diproyeksikan mampu melayani hingga sekitar 350 orang per hari dengan konsumsi 20 liter per orang setiap harinya.

Kereta MCK memiliki tiga fungsi sekaligus yakni untuk mandi dengan kapasitas empat bilik,  dua bilik pria dan dua bilik wanita, tempat cuci tangan, tempat cuci baju, dan kakus.

Tiap bilik toilet MCK ini dirancang dengan dimensi panjang 1,5 meter, lebar 1 meter, dan tinggi 2 meter.

Kereta MCK juga dilengkapi dua boks reservoir air limbah untuk grey water berkapasitas masing-masing 100 liter berbahan stainless steel dengan kombinasi 3-4 mm.

Inovasi Kereta MCK yang telah dikembangkan tersebut sangat tepat guna untuk mendukung gaya hidup bersih masyarakat terutama terkait anjuran untuk selalu mencuci tangan pasca Pandemi Covid-19.

Kereta MCK yang telah dibuat membutuhkan biaya Rp 445 juta per unit dan diharapkan dapat diproduksi secara massal sehingga biayanya dapat menjadi lebih terjangkau. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com