JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengembangkan inovasi teknologi Kereta Mandi, Cuci, Kakus, dan Wastafel (Kereta MCK).
Inovasi Kereta MCK ini akan diterapkan di daerah-daerah yang belum memiliki fasilitas sanitasi yang layak.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan dukungan inovasi dan teknologi diperlukan untuk membangun infrastruktur yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih murah.
Inovasi Kereta MCK merupakan pengembangan dari purwarupa teknologi Toilet Mobile yang dibuat Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Perumahan dan Permukiman Kementerian PUPR.
Pada tahun 2019 Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi melakukan replikasi perdana perekayasaan fasilitas mandi, cuci, kakus, dan wastafel menjadi satu kesatuan kompak dalam bentuk Kereta, yang kemudian diberi nama Kereta MCK.
"Pemanfaatan teknologi yang tepat guna, efektif, dan ramah lingkungan juga didorong guna menciptakan nilai tambah dan pembangunan berkelanjutan sehingga manfaat infrastruktur dapat dirasakan generasi mendatang," ujar Basuki dalam siaran resmi yang diterima Kompas.com, Selasa (5/5/2020).
Desain Kereta MCK dibuat dengan sistem mobile agar mudah untuk berpindah melayani dari satu tempat ke tempat lainnya.
Kereta MCK ini memiliki kapasitas tangki air sebesar 7.000 liter, yang diproyeksikan mampu melayani hingga sekitar 350 orang per hari dengan konsumsi 20 liter per orang setiap harinya.
Kereta MCK memiliki tiga fungsi sekaligus yakni untuk mandi dengan kapasitas empat bilik, dua bilik pria dan dua bilik wanita, tempat cuci tangan, tempat cuci baju, dan kakus.
Tiap bilik toilet MCK ini dirancang dengan dimensi panjang 1,5 meter, lebar 1 meter, dan tinggi 2 meter.
Kereta MCK juga dilengkapi dua boks reservoir air limbah untuk grey water berkapasitas masing-masing 100 liter berbahan stainless steel dengan kombinasi 3-4 mm.
Inovasi Kereta MCK yang telah dikembangkan tersebut sangat tepat guna untuk mendukung gaya hidup bersih masyarakat terutama terkait anjuran untuk selalu mencuci tangan pasca Pandemi Covid-19.
Kereta MCK yang telah dibuat membutuhkan biaya Rp 445 juta per unit dan diharapkan dapat diproduksi secara massal sehingga biayanya dapat menjadi lebih terjangkau.
https://properti.kompas.com/read/2020/05/06/090000221/kereta-mck-inovasi-teknologi-terbaru-murah-dan-efisien